DPM Rejang Lebong perbaiki puluhan lampu jalan rusak

Bengkulu (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melakukan perbaikan terhadap puluhan titik lampu median jalan dalam Kota Curup yang mengalami kerusakan.

Kepala DPM-PTSP Rejang Lebong, Zulkarnain di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan lampu median jalan yang mengalami kerusakan ini sebanyak 53 titik, di mana saat ini yang sudah selesai di perbaiki sebanyak 45 titik, sedangkan delapan titik lagi masih dalam proses perbaikan jaringan listriknya.

"Sesuai dengan target kita kemarin dari 53 titik lampu median jalan yang mengalami kerusakan ini, sebelum lebaran idul Fitri kemarin sudah kita lakukan perbaikan, dan sekarang tinggal delapan titik lagi yang mengalami kerusakan jaringan kabelnya," ujar dia.

Puluhan titik lampu median jalan yang mengalami kerusakan tersebut kata dia, mulai dari jalan negara di Kelurahan Tempel Rejo, Kecamatan Curup Selatan hingga ke Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur.

Kerusakan lampu median jalan ini kebanyakan mengalami kerusakan pada bola lampu yang putus, saklar yang rusak serta penyebab lainnya. Kerusakan ini selain karena getaran kendaraan yang lewat, kemudian umurnya sudah tua, juga karena ada perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab merusaknya.

"Untuk lampu median jalan yang jaringan listriknya sudah rusak ini rencananya akan dilakukan penggantian kabel, dan akan diusulkan dalam APBD-P 2019 nanti mengingat dana yang ada saat ini cukup terbatas," tambah dia.

Percepatan perbaikan lampu median itu sendiri, kata Zulkarnain mereka lakukan dalam menyambut dan memeriahkan peringatan HUT Kota Curup yang akan dilaksanakan mulai dari pertengahan sampai akhir Juni mendatang.

Berdasarkan data yang ada di bidang kelistrikan DPM-PTSP Rejang Lebong, jumlah lampu penerangan jalan dalam 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 2.700 titik. Dari jumlah itu diketahui yang mengalami kerusakan mencapai 30 persen atau sekitar 800 titik, sedangkan anggaran untuk perbaikannya tidak sampai Rp200 juta per tahun.