Ribuan warga Seluma ikuti ritual Muaro

Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ribuan warga mengikuti ritual "matah muaro" atau menjebol muara di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma atau sekitar 25 kilometer arah Selatan Kota Bengkulu, acara tersebut sebagai adat sudah berjalan sejak lama.

"Ribuan warga datang berduyun-duyun untuk menyaksikan ritual "matah muaro" atau menjebol muara di Desa Kungkai Baru," kata Camat Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, Rosdiana kepada antarabengkulu.com, Jumat.

Ia menjelaskan, ribuan warga yang datang antara lain dari Desa Pasar Ngalam,Tawang Rejo, Sukasari, Lawang Agung, Tais, Babaran, Bukit Peninjauan Satu dan Bukit Peninjauan Dua Kabupaten Seluma.

"Selain itu, warga yang menyaksikan ritual "matah muaro" juga datang dari Kota Bengkulu yang memiliki kegemaran mencari ikan di muara atau di laut," katanya. Ritual matah muaro adalah kegiatan menjebol muara di Desa Kungkai Baru Kabupaten  Seluma, sehingga seluruh masyarakat bisa memanen ikan-ikan yang ada di sekitar muara.

Kegiatan "matah muaro" diawali dengan doa yang dipimpin Munir, seorang tokoh agama di Kecamatan Air Periukan. Setelah berdoa bersama, sang tokoh agama lalu menyembelih seekor kambing di atas saluran yang telah dipersiapkan.

Selanjutnya, dia memerintahkan puluhan warga lainnya untuk mencangkul pembatas antara muara dengan laut, agar darah kambing yang telah dipotong dapat mengalir ke arah laut, pemotongan kambing dan mengalirkannya itu bertujuan agar pelaksanaan ritual matah muara dapat berjalan lancar tanpa hambatan apapun.

Selain itu, dua ekor burung dara juga dilepaskan ke udara dengan maksud agar pelaksanaan acara berjalan sukses. Setelah proses ritual dan air muara menyusut karena mengalir ke laut, ribuan warga mulai menjaring ikan di muara.

Salah seorang warga dari Desa Kungkai Baru, Kusrin mengatakan, ia sengaja mengikuti kegiatan "matah muaro" untuk mendapatkan ikan secara gratis dan sekaligus rekreasi bersama keluarga. "Ikan yang kami dapatkan antara lain ikan belanak, merang, nawi, kapur. Selain ikan, ada pula udang dan kepiting. Hasil panen ini dimasak untuk disantap bersama keluarga di rumah," katanya.(MHE)