Bengkulu (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bengkulu, M Syahroni mengatakan, Provinsi Bengkulu saat ini kekurangan tenaga Pendamping Lokal Desa (PLD).
Jumlah total tenaga PLD di Bengkulu saat ini sekitar 700 orang, padahal kebutuhan seharusnya mencapai sekitar 950 orang. Dengan kekurangan ini setiap PLD terpaksa harus mendampingi sekitar 4 desa, padahal seharusnya setiap PLD mendampingi 2 desa.
Sementara tugas tenaga PLD ini, menurut Syahroni sangat penting. Tenaga PLD dianggap sebagai ujung tombak pembangunan di desa. Tugas mereka diantaranya melakukan fasilitasi perencanaan pembangunan dan keuangan desa.
Selain itu tenaga PLD juga melakukan fasilitasi pelaksanaan pembangunan desa, melakukan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dalam rangka pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa dan melakukan fasilitasi evaluasi pelaksanaan pembangunan desa.
Syahroni mengungkapkan, setiap tahun selalu saja ada tenaga PLD yang berhenti. Alasannya beragam, mulai dari karena mendapat pekerjaan baru dengan gaji yang lebih besar atau diterima sebagai PNS, ada yang sakit dan meninggal dunia.
"Jadi itulah penyebab kurangnya tenaga PLD ini. Sementara ini yang kita gunakan ya yang ada dulu. Itu lah banyak juga PLD yang protes katanya mereka kekurangan anggota. Seluruh kabupaten ini sudah kurang semua," kata Syahroni di Bengkulu, Selasa.
Selain PLD, sambung Syahroni, Bengkulu saat ini juga kekurangan tenaga Pendamping Desa (PD). Sebelumnya setiap kecamatan ada 6 orang PD namun sekarang hanya tinggal 4 orang. Kekurangan PD ini hampir diseluruh kabupaten di Provinsi Bengkulu.
"Kalau gaji mereka itu kan lumaya. Gaji PLD sekitar Rp2,2 juta sedangkan PD sekitar Rp4,4 juta. Yang di kecamatan jauh lebih besar lagi. Tapi kita ini masih kekuranga," papar Syahroni.
Menyikapi kekurangan ini, Dinas PMD Provinsi Bengkulu meminta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia untuk segera membuka penerimaan PLD dan PD.
Bengkulu kekurangan 250 orang tenaga pendamping desa
Rabu, 12 Februari 2020 11:20 WIB 19340