Pekanbaru (Antara) - Jarak pandang maksimal (visibilitas) di Ibu Kota Provinsi Riau,
Pekanbaru, pada Kamis sore, hanya 50--100 meter.
"Situasinya sudah gawat, pemerintah harus mengambil tindakan
cepat tidak poleh pasrah dengan hujan saja," kata Alex (34), warga
Pekanbaru.
Hasil pemantauan, kabut asap tebal tampak menyelimuti berbagai
kawasan, mulai dari jalanan, perumahan, hingga pusat kota. Kendaraan
terpaksa melintas dengan pelan dan menyalakan lampu untuk menghindari
terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu, Kantor Gubernur Riau yang berada di tengah kota
hanya dapat dilihat pada jarak kurang dari 500 meter, sebelumnya masih
bisa ditembus dalam jarak 1.000 meter.
Begitu juga dengan Menara Bank Riau-Kepri yang berada di kawasan
sama, tidak lagi tampak lambang perusahaan perbankan milik pemerintah
daerah itu yang terletak di ujung gedung.
Walau demikian, aktivitas masyarakat masih berjalan normal,
pengendara sepeda motor dan pejalan kaki mulai sadar untuk menggunakan
masker.
Sementara sekolah-sekolah di kota ini masih dalam situasi libur,
rumah sakit umum terus bertambah pasien penderita infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA) serta penyakit lainnya dampak dari polusi asap.
Beberapa warga terjangkit ISPA menuntut janji pemerintah daerah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
"Katanya gratis, ternyata bagi yang punya kartu BPJS Kesehatan
saja yang gratis," kata Lailawati (45), ibu rumah tangga yang tengah
mengantarkan anaknya, penderita ispa ke RSUD Arifin Achmad di Pekanbaru.
Kabut asap mengerikan juga menutupi Bandara Sultan Syarif Kasim
(SSK) II Pekanbaru, hingga melumpuhkan aktivitas penerbangan, dikabarkan
tidak satupun maskapai yang berani melandaskan pesawat kr bandara
internasional itu.
Sementara itu, Pemda Riau telah berencana untuk meliburkan
aktivitas pegawai negeri sipil, namun masih dalam pertimbangan mengingat
jika dilakukan akan melumpuhkan pelayanan terhadap masyarakat. (Antara)
Jarak pandang di Pekanbaru hanya 50 meter
Kamis, 13 Maret 2014 18:36 WIB 1830