Bengkulu (Antara) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa bumi tektonik berkekuatan 5,4 skala Richter yang melanda Bengkulu pada Sabtu pukul 9.30 WIB , dipicu aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di zona Benioff.
"Sistem subduksi lempeng di daerah ini cukup aktif dengan laju penyusupan lempeng yang mencapai sekitar 60 mm per tahun," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Sabtu.
Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 5,4 dengan episenter pada koordinat 4,79 LS dan 102,49 BT, tepatnya di laut pada jarak 57 kilometer arah Barat Daya Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan pada kedalaman 48 kilometer.
Peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan, dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan di wilayah Manna, Tanjung Aur, Padang Guci, Tanjungraya, Pulaugelondi, Bintuhan, Pasar Pino, Muara Sahung, Pasar Alas, Pasar Talo, Seluma, dan Bengkulu.
"Warga setempat terkejut akibat guncangan gempa bumi yang menyentak dengan tiba-tiba tapi berlangsung singkat," ucapnya.
Jika ditinjau dari episenternya lanjut dia, gempa bumi ini terletak di zona cekungan busur muka (fore arc basin) antara Pulau Enggano dan daratan Pulau Sumatera. Sedangkan jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi subduksi dangkal.
Terkait dengan peristiwa gempa bumi ini, warga pesisir pantai Bengkulu diimbau tetap tenang sebab gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Koordinator Pusat Pengendali dan Operasi BPBD Provinsi Bengkulu Edward mengatakan getaran gempa cukup terasa di Kota Bengkulu, Seluma, Manna Bengkulu Selatan, Kaur dan Curup Kabupaten Rejanglebong.
"Getaran gempa walau hanya sebentar cukup dirasakan warga di beberapa wilayah," ucapnya.
Ia mengatakan belum ada laporan kerusakan bangunan dari petugas BPBD kabupaten dan kota akibat gempa tersebut.***4***
Gempa Bengkulu dipicu subduksi lempeng
Sabtu, 17 September 2016 15:34 WIB 1496