Seratusan buruh perempuan yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT DDP di Desa Air Berau, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Rabu, kembali menggelar aksi penutupan akses jalan perusahaan guna menuntut haknya sebagai pekerja di perusahaan ini.

“Penutupan sudah dua kali, karena tidak ada reaksi sesuai dengan janjinya sekarang  ditutup lagi,” kata Eni Juita, salah seorang buruh perempuan PT DDP saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu.

Para buruh perempuan PT DDP ini sebelumnya menutup akses jalan perusahaan untuk meminta penambahan hari kerja dari sebanyak tiga hari menjadi 20 hari per bulan, antar jemput dari perusahaan dan sistem kontrak dihentikan karena ada pihak yang mengambil kontrak di perusahaan tersebut.

Ia menyatakan, buruh perempuan dan pihak perusahaan ini sebelumnya telah bertanda tangan di atas materai terkait dengan permintaan para buruh ini, bila kesepakatan tidak terjadi maka akses jalan perusahaan ini ditutup lagi.

Sebanyak 119 buruh perempuan di PT DDP ini sejak tiga tahun terakhir hanya diberi kesempatan tiga hari kerja dalam sebulan, bahkan dalam bulan Agustus ini buruh diberhentikan.

Karena itu para buruh perempuan ini menuntut haknya sebagai tenaga kerja yang sudah lama bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut.

Para buruh perempuan ini memiliki beragam bidang pekerjaan mulai dari memungut brondol, menebas gawangan, memupuk tanaman kelapa sawit dan menyemprot dengan upah sekitar Rp94 ribu per hari.

Terkait dengan penutupan akses jalan perusahaan, ia mengatakan, buruh menutup akses jalan PT DDP ini agar tidak ada kendaraan perusahaan yang keluar dan masuk, kecuali kendaraan pribadi dan anak sekolah.

“Kami menutup pakai sepeda motor tetapi hanya sebagian jalan saja, karena kalau ditutup semua kendaraan pribadi dan kendaraan yang membawa anak sekolah tidak bisa lewat. Dan penutupan akses jalan ini sampai dengan waktu yang tidak ditentukan,” ujarnya.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020