Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur mencatat kabupaten/kota berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularannya saat ini masih menyisakan empat daerah.
"Masih ada empat daerah, yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Mojokerto," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu.
Sedangkan, untuk daerah zona jingga atau daerah dengan risiko sedang penularan COVID-19 saat ini berjumlah 26 daerah, yakni Jombang, Pamekasan, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Jember, Kota Pasuruan, Nganjuk, Bojonegoro, dan Bangkalan.
Berikutnya adalah Kota Surabaya, Kabupaten Probolinggo, Ngawi, Ponorogo, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Gresik, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Tuban, Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Lamongan serta Kota Blitar.
Kemudian, untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan COVID-19 meliputi delapan daerah, yaitu Kabupaten Madiun, Sampang, Trenggalek, Sumenep, Situbondo, Pacitan, Tulungagung, dan Magetan.
Sementara itu, untuk situasi COVID-19 di Jawa Timur berdasarkan data nasional yakni hari ini terkonfirmasi 436 kasus baru atau total kumulatif mencapai 27.415 kasus. Dari jumlah tersebut, konfirmasi dirawat sebanyak 4.956 orang atau 18,08 persen.
Terkait konfirmasi pasien sembuh atau terkonversi negatif dari COVID-19, hari ini tambahannya 355 kasus sehingga secara keseluruhan mencapai 20.471 orang atau 74,67 persen.
Lalu untuk pasien terkonfirmasi meninggal dunia pada hari ini sebanyak 21 orang, sehingga totalnya sampai sekarang sudah 1.988 orang atau 7,25 persen.
Dengan demikian, berdasarkan data dari Gugus Tugas Nasional tersebut, di Jatim belum ada satu pun daerah yang berstatus zona hijau atau tanpa kasus serta tidak terdampak.
Gubernur Khofifah berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas sehari-harinya, terutama cuci tangan menggunakan sabun, memakai cairan pembersih tangan, jaga jarak fisik dan lainnya.
"Kami juga minta masyarakat jangan lengah dan harus selalu waspada karena pandemik COVID-19 di Jatim masih berlangsung. Semoga semuanya segera berakhir dan tatanan kehidupan masyarakatnya kembali normal," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Masih ada empat daerah, yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Mojokerto," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu.
Sedangkan, untuk daerah zona jingga atau daerah dengan risiko sedang penularan COVID-19 saat ini berjumlah 26 daerah, yakni Jombang, Pamekasan, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Jember, Kota Pasuruan, Nganjuk, Bojonegoro, dan Bangkalan.
Berikutnya adalah Kota Surabaya, Kabupaten Probolinggo, Ngawi, Ponorogo, Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Gresik, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Tuban, Lumajang, Kabupaten Mojokerto, Lamongan serta Kota Blitar.
Kemudian, untuk zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan COVID-19 meliputi delapan daerah, yaitu Kabupaten Madiun, Sampang, Trenggalek, Sumenep, Situbondo, Pacitan, Tulungagung, dan Magetan.
Sementara itu, untuk situasi COVID-19 di Jawa Timur berdasarkan data nasional yakni hari ini terkonfirmasi 436 kasus baru atau total kumulatif mencapai 27.415 kasus. Dari jumlah tersebut, konfirmasi dirawat sebanyak 4.956 orang atau 18,08 persen.
Terkait konfirmasi pasien sembuh atau terkonversi negatif dari COVID-19, hari ini tambahannya 355 kasus sehingga secara keseluruhan mencapai 20.471 orang atau 74,67 persen.
Lalu untuk pasien terkonfirmasi meninggal dunia pada hari ini sebanyak 21 orang, sehingga totalnya sampai sekarang sudah 1.988 orang atau 7,25 persen.
Dengan demikian, berdasarkan data dari Gugus Tugas Nasional tersebut, di Jatim belum ada satu pun daerah yang berstatus zona hijau atau tanpa kasus serta tidak terdampak.
Gubernur Khofifah berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas sehari-harinya, terutama cuci tangan menggunakan sabun, memakai cairan pembersih tangan, jaga jarak fisik dan lainnya.
"Kami juga minta masyarakat jangan lengah dan harus selalu waspada karena pandemik COVID-19 di Jatim masih berlangsung. Semoga semuanya segera berakhir dan tatanan kehidupan masyarakatnya kembali normal," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020