Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 18 desa dan kelurahan berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19.
“Sebanyak 18 desa yang berstatus zona merah ini tersebar di 10 dari 15 kecamatan di daerah ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Syahrizal, dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu setelah menentukan jumlah desa di daerah ini yang berstatus zona merah, oranye, kuning berdasarkan data jumlah kasus positif COVID-19 sejak beberapa hari ini.
Ia mengatakan pemerintah setempat saat ini telah membuat payung hukum berupa surat edaran (SE) bupati terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis (PPKM) mikro dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran virus corona.
Pemerintah setempat mengeluarkan surat edaran (SE) bupati menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2021 tanggal 5 Juli 2021 tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19.
Berdasarkan surat edaran tersebut, PPKM mikro diberlakukan dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah di tingkat dusun atau rukun tetangga.
Kemudian mengoptimalkan palaksanaan fungsi pos komando penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan yang memiliki empat fungsi, yakni pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung pelaksanaan penanganan COVId-19 di tingkat desa yang kelurahan.
“Sebenarnya Posko COVID-19 tingkat desa itu harus aktif meski desa tersebut berstatus zona merah atau tidak, karena ada pembiayaan kegiatan di posko tersebut dari dana desa,” ujarnya.
Satgas Penanganan COVID-19 tingkat kabupaten akan memantau dan berkeliling di sejumlah desa yang berstatus zona merah untuk memastikan tidak ada aktivitas keramaian di wilayah ini.
Instansinya menentukan status zona berdasarkan jumlah kasus di wilayah tersebut, yakni satu hingga dua kasus zona kuning, tiga sampai lima kasus zona oranye dan lima sampai tujuh kasus zona merah.
Sementara itu, jumlah kasus positif COVID-19 di daerah ini bertambah empat orang, sehingga jumlah totalnya naik menjadi 1.234 orang.