Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 22 desa dan kelurahan setempat sejak beberapa hari ini berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19.
“Sebanyak 22 desa dan kelurahan yang berstatus zona merah ini tersebar di 11 dari 15 kecamatan di daerah ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Syahrizal, dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan data sebaran kasus aktif COVID-19 terhitung tanggal 19 Juli 2021 dan penentuan desa/kelurahan berstatus zona merah, oranye, kuning di daerah ini.
Ia mengatakan, pemerintah setempat saat ini telah membuat payung hukum berupa surat edaran (SE) bupati terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis (PPKM) mikro dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran virus corona.
Pemerintah setempat mengeluarkan surat edaran (SE) bupati menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2021 tanggal 5 Juli 2021 tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19.
Berdasarkan surat edaran tersebut, PPKM mikro diberlakukan dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah di tingkat dusun atau rukun tetangga.
Kemudian mengoptimalkan palaksanaan fungsi pos komando penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan yang memiliki empat fungsi, yakni pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung pelaksanaan penanganan COVId-19 di tingkat desa.
“Sebenarnya Posko COVID-19 tingkat desa itu harus aktif meski desa tersebut berstatus zona merah atau tidak, karena ada pembiayaan kegiatan di posko tersebut dari dana desa,” ujarnya.
Satgas Penanganan COVID-19 tingkat kabupaten akan memantau dan berkeliling di sejumlah desa yang berstatus zona merah untuk memastikan tidak ada aktivitas keramaian di wilayah ini.
Instansinya menentukan status zona berdasarkan jumlah kasus di wilayah tersebut, yakni satu hingga dua kasus zona kuning, tiga sampai lima kasus zona oranye dan lima sampai tujuh kasus zona merah.
Sementara itu, sebanyak 364 pasien COVID-19 di daerah ini yang menjalani isolasi mandiri dan dirawat di RSUD atau yang masih aktif COVID-19 dari sebanyak 1.408 kasus positif COVID-19 di daerah ini.
Sedangkan jumlah total spesimen yang diperiksa sebanyak 5.687 sampel, jumlah total spesimen yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 1.408 orang. ***3***