Mukomuko (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 14 desa dan kelurahan setempat sejak beberapa hari ini berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19.
“Sebanyak 14 desa dan kelurahan yang berstatus zona merah ini tersebar di delapan dari 15 kecamatan di daerah ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Syahrizal, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan data sebaran kasus aktif COVID-19 terhitung tanggal 5 Agustus 2021 dan penentuan desa/kelurahan berstatus zona merah, oranye, kuning di daerah ini.
Kemudian sebanyak tujuh desa dan kelurahan di daerah ini berstatus zona oranye dan 11 desa berstatus zona kuning.
Terkait dengan penetapan status zona tersebut, pemerintah setempat mengeluarkan surat edaran (SE) bupati menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2021 tanggal 5 Juli 2021 tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19.
Berdasarkan surat edaran tersebut, PPKM mikro diberlakukan dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah di tingkat dusun atau rukun tetangga.
Kemudian mengoptimalkan palaksanaan fungsi pos komando penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan yang memiliki empat fungsi, yakni pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung pelaksanaan penanganan COVId-19 di tingkat desa.
“Sebenarnya Posko COVID-19 tingkat desa itu harus aktif meski desa tersebut berstatus zona merah atau tidak, karena ada pembiayaan kegiatan di posko tersebut dari dana desa,” ujarnya.
Satgas Penanganan COVID-19 tingkat kabupaten akan memantau dan berkeliling di sejumlah desa yang berstatus zona merah untuk memastikan tidak ada aktivitas keramaian di wilayah ini.
Instansinya menentukan status zona berdasarkan jumlah kasus di wilayah tersebut, yakni satu hingga dua kasus zona kuning, tiga sampai lima kasus zona oranye dan lima sampai tujuh kasus zona merah.
Sementara itu, sebanyak 269 pasien COVID-19 di daerah ini yang menjalani isolasi mandiri dan dirawat di RSUD atau yang masih aktif COVID-19 dari sebanyak 1.863 kasus positif COVID-19 di daerah ini.
Sedangkan jumlah total spesimen yang diperiksa sebanyak 6.738 sampel, jumlah total spesimen yang dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 1.863 orang. ***3***