Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan menyelidiki penyebab kematian Egi Premetia Candra (12)  pelajar yang diduga menjadi korban kekerasan gurunya di Pondok Pesantren Raudatun Naja Desa Bandar Jaya.

“Kami akan menyelidikinya. Apakah penyebab kematian anak tersebut karena ada hubungannya dengan kekerasan fisik yang dialaminya atau ada penyebab lainnya,” kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Andy Arisandi dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Baca juga: Polres Mukomuko tindak lanjuti laporan kekerasan terhadap anak

Seorang pelajar dari Kecamatan Penarik Egi Premetia Candra (12) yang diduga menjadi korban kekerasan gurunya meninggal dunia Minggu malam (15/11) di wilayah Air Haji Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Ia menyatakan, dugaan penganiayaan korban anak di bawah umur sudah lagi di proses oleh unit perlindungan perempuan dan anak Polres Mukomuko. Kemudian korban ini meninggal dunia.

Ia menyatakan pihaknya sudah meminta keterangan di pihak pondok pesantren kemudian beberapa saksi telah dimintai keterangan, tetapi institusinya belum menyentuh keluarga.

Baca juga: Pelajar korban kekerasan di Mukomuko meninggal dunia

“Nanti kami kasih kesempatan kepada keluarga, karena sekarang ini keluarga dalam suasana kedukaan, nanti keluarga diminta keterangannya terkait dengan kasus ini,” ujarnya.

Ia menyatakan, pihaknya sebenarnya mendorong kepada keluarga dilakukan otopsi, tetapi keluarga tidak berkenan, jadi pihaknya cukup menggunakan hasil visum dan institusinya menunggu hasil visum dan dan mudah-mudahan cepat keluar hasil visumnya.

“Memang dari hasil visum luar ada bekas lebam di beberapa tubuh, apakah itu penyebab kematian kami tidak tahu itu, nanti biarlah dokter yang menentukan penyebab kematian,” ujarnya.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020