Perum Bulog Bengkulu akhirnya menerima pasokan sebanyak 28 ton daging kerbau beku untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Provinsi Bengkulu.

Kepala Perum Bulog Bengkulu Roy Rahmadi Prawira mengatakan, daging kerbau beku tersebut merupakan daging yang diimpor dari India.

Roy mengakui impor daging beku ini sebelumnya sempat terkendala karena kebijakan pembatasan wilayah (lockdown) yang dilakukan India selama pandemi COVID-19.

Perum Bulog Bengkulu terakhir menerima impor daging beku tersebut yaitu pada Maret lalu sebanyak 24 ton dan pada Agustus sebanyak 14 ton.

"Kendala pengiriman pasokan daging beku ini akibat kondisi di negara India yang mengalami lockdown selama pandemi COVID-19," kata dia di Bengkulu, Minggu.

Roy memastikan daging kerbau beku itu dijual ke masyarakat dengan harga sekitar Rp80 ribu per kilogram atau tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Sebab, kata Roy, salah satu tujuan Perum Bulog mendatangkan pasokan daging kerbau beku itu yakni untuk menstabilkan harga pasar.

Selain itu, Roy juga memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kantor pusat untuk mengupayakan agar tidak terjadi kekosongan persediaan daging beku saat natal dan tahun baru 2021.

"Kita berikan promo untuk setiap pembelian daging beku sebanyak 20 kilogram mendapatkan bonus satu liter minyak goreng, dan berlaku kelipatannya," kata Roy.

Roy menjelaskan, dari 28 ton pasukan daging beku yang diterima itu sebanyak 6 ton diantaranya akan dikirim ke kantor Bulog Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Namun sebelum daging beku itu dijual ke masyarakat, terlebih dulu akan dilakukan proses uji coba apakah daging itu layak dikonsumsi di laboratorium kesehatan masyarakat veteriner.

"Setelah hasil uji lab keluar dalam beberapa hari kedepan, baru kita perjual-belikan kepada masyarakat Bengkulu," demikian Roy Rahmadi Prawira.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020