"Pemberdayaan karakter dan akhlak ini dilakukan secara masif di tingkat keluarga masing-masing, maka kasus TPPO serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bengkulu bisa diminimalisir secara bertahap," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri di Bengkulu, Rabu.
Dia mengatakan pendidikan karakter dan akhlak tersebut tentunya berawal dari lingkungan keluarga, kemudian barulah pendidikan tersebut didapat dari lingkungan formal atau nonformal serta masyarakat.
"Terlebih dalam hal pemberdayaan masyarakat dan keluarga sudah tidak diragukan lagi. Intinya keluarga lah yang pertama memiliki kuasa atas anak-anak mereka," kata dia.
Isnan Fajri juga mengajak seluruh pihak melalui organisasi perempuan di Bengkulu, bersama melaksanakan peran strategis mulai dari lingkungan keluarga masing-masing guna menutup dan mencegah potensi TPPO di Bengkulu
Hal itu kata dia dilakukan mulai dari pengawasan ekstra atas pergaulan anak serta memberikan pengarahan atas pembentukan karakter dan akhlak anak, utamanya bagi kaum remaja.
Menurut dia keluar juga perlu melakukan pengawasan terhadap penggunaan aplikasi media sosial ataupun sejenisnya milik anak demi membentuk karakter dan akhlak yang baik.
"Kami minta sama-sama bersinergi dengan Pemprov Bengkulu untuk menanggulangi kondisi kemasyarakatan yang ada saat ini. Bukan hanya terhadap pemberdayaan keluarga secara ekonomi dan sosial, tapi juga pemberdayaan terhadap anak melalui pendekatan keluarga," ujarnya.