Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengingatkan masyarakat setempat untuk tidak memilih pemimpin karena ada iming-iming uang.

“Kalau Kabupaten Mukomuko ingin maju, mendapatkan pimpinan berkualitas jangan mau di iming-iming uang,” kata Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Mukomuko Padlul Azmi dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan jangan mau di iming-iming dengan uang karena dengan uang maka nantinya membuat pembangunan di daerah ini justru menjadi tidak bagus dan tidak berkualitas.

Kendati demikian, ia mengakui adanya "cost politik" karena berbagai kegiatan membutuhkan uang seperti kegiatan mengumpulkan orang membutuhkan uang untuk membeli makanan dan minuman.

“Yang tidak boleh itu ‘Money Politik’, kalau pemberian sesuatu yang ada aturannya masih diperbolehkan. Ada 11 macam jenis barang yang bisa diberikan kepada masyarakat dengan nilai sebesar Rp60 ribu,” ujarnya.

Terkait dengan pemberian barang yang diperbolehkan tersebut diberikan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati atau bagian dari pasangan calon seperti orang yang tergabung dalam tim suksesnya karena terdaftar di KPU.

Namun, ia yakin tidak banyak masyarakat di daerah ini yang memilih pemimpin karena ada iming-iming uang dari salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta Pilkada 2020.

“Sekarang ini masyarakat di daerah kita sudah semakin pintar. Mereka tidak mudah terpengaruh dengan uang dalam memberikan pilihan politik di Pilkada tahun ini,” ujarnya.

Bahkan ia juga yakin pada pemilihan umum yang akan datang tidak berlaku politik uang. Masyarakat di daerah ini semakin pintar untuk memberikan hak politik untuk pemimpin yang berkualitas.

Ia mengatakan, lembaganya sampai sekarang belum menerima laporan terhadap salah satu peserta pilkada serentak tahun ini yang melakukan dugaan “Money Politik” guna mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020