Perwakilan ahli waris Jumat siang mendatangi kantor Dinas Sosial Kota Bengkulu untuk meminta penjelasan sekaligus menolak rencana pemerintah memindahkan makam TPU Taman B di Kelurahan Air Sebakul Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. 

"Kami kaget karena tidak ada pemberitahuan, hanya ada plang pengumuman dan ahli waris juga bingung sebab tidak ada pemberitahuan langsung kepada kami," kata salah satu ahli waris Thomas Haloho di Bengkulu, Jum'at. 

Ia menambahkan bahwa para ahli waris mengetahui informasi terkait pemindahan makam dari media sosial. 

Karena itu para ahli waris berniat bertemu Kepala Dinas Sosial untuk mengkonfirmasi langsung terkait rencana pemindahan makam lebih 100 umat kristiani di TPU itu.

Lanjut Thomas, bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya Suku Batak, proses pemindahan makam bukan hal yang mudah karena harus disertai acara adat.

Prosesi adat tersebut juga membutuhkan biaya yang besar serta dalam melakukan kegiatan tersebut juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar dengan menghadirkan sanak saudara yang harus ada dalam proses adat tersebut. 

"Ada lebih dari 200 makam yang akan di pindahkan, bahkan ada keluarga kami yang belum genap satu bulan juga akan dipindahkan oleh pemerintah," ujarnya. 
 
Sementara aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bengkulu menegaskan penolakan pemindahan TPU Taman Bahagia tersebut.

"Sebab sampai saat ini belum jelas direlokasi kemana dan dalam proses pemindahan itu juga pastinya pemerintah mengucurkan anggaran," kata Ketua GMKI Cabang Bengkulu, Purwanto Pasaribu. 

Padahal saat ini Kota Bengkulu sedang mengalami defisit APBD tapi malah melakukan pembangunan infrastruktur yang menurutnya kurang jelas fungsinya.

Sementara Kadis Sosial Kita Bengkulu hingga berita ini diturunkan tidak dapat ditemui bahkan cenderung mengelak dari jurnalis yang ingin konfirmasi.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021