Kepala Dinsos Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang di Bengkulu, Jumat, menyebutkan bahwa saat ini pihaknya juga terus mendorong pemenuhan fasilitas bagi penyandang disabilitas dengan menekankan pentingnya aksesibilitas di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
"Banyak hal yang perlu kita dukung berupa layanan-layanan dalam mewujudkan Kota Bengkulu menjadi kota inklusif artinya bagaimana warga Kota Bengkulu yang menyandang disabilitas ataupun warga dari luar kota bisa merasakan hidup nyaman dan sama seperti orang-orang lainnya," ujar dia.
Untuk itu, pihaknya juga melibatkan komunitas disabilitas dalam proses perencanaan agar kebutuhan mereka dapat terakomodasi.
Sahat menerangkan pihaknya juga berencana untuk merehabilitasi sejumlah fasilitas yang dianggap kurang memenuhi standar aksesibilitas, seperti penambahan jalur khusus untuk kursi roda dan penyediaan alat bantu di tempat umum.
Dengan adanya rencana Perda tersebut, dirinya berharap agar masyarakat dan pihak terkait dapat mewujudkan program tersebut guna menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua warganya, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Sementara itu, Dinsos Kota Bengkulu juga akan menyalurkan bantuan kepada 170 keluarga kurang mampu dan penyandang disabilitas melalui program gerakan ekonomi bangkit atau gerbang mas.
Sahat menyebutkan bahwa setiap keluarga miskin dan penyandang disabilitas yang terpilih akan menerima bantuan sebesar Rp10 juta.
Untuk mewujudkan penyaluran program tersebut, penyusunan peraturan Wali Kota (Perwal) masih dalam proses sebagai dasar hukum pelaksanaan program tersebut.
Oleh karena itu, dirinya berhara agar Perwal tersebut dapat segera diselesaikan untuk memastikan kelancaran program dan mengumumkan penerima bantuan sesegera mungkin.
Sebab, melalui program Gerbang Mas terus dapat memberikan dukungan signifikan bagi keluarga miskin dan penyandang disabilitas yang ada di Kota Bengkulu, serta membantu meningkatkan kesejahteraan mereka di masa yang akan datang.
Pemkot Bengkulu menganggarkan Rp2 miliar untuk masyarakat, mahasiswa dan penyandang disabilitas yang tidak mampu di wilayah tersebut.