Binjai, Sumut (Antara Bengkulu) - Kota Binjai Sumatera Utara menjalin kerjasama dibidang pengelolan sampah dan lingkungan dengan kota Kitak Yushu Jepang, sehingga diharapkan kedepannya Binjai akan semakin maju dan lebih berkembang.
"Kita melakukan kerjasama untuk pengelolaan sampah dan lingkungan," kata Walikota Binjai Muhammad Idaham di Binjai, Jumat.
Disampaikan Idaham bahwa Kota Kitak Yushu Jepang merupakan salah satu kota terbersih di dunia, dimana mereka telah berhasil mengedepankan lingkungan untuk pertumbuhan rendah karbon.
Jepang telah mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sampai dengan 25 persen, hal ini dapat dicapai dengan melalui kegiatan pengurangan emisi di dalam negeri melalui Joint Crediting Mechanism (JCM).
Mekanisme ini mendorong perusahaan-perusahaan Jepang berinvestasi untuk kegiatan rendah karbon di Indonesia.
Untuk itulah kata Idaham, Binjai telah menerapkan pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah menjadi pupuk kompos, sedangkan para keluarga telah mengelola sampah menjadi barang kerajinan yang dapat dijual.
Disampaikannya juga pemanfaatan sampah telah dimulai dari lembaga pendidikan seperti sekolah SMAN 2 Binjai yang mendapat apresiasi dalam kunjungan oleh rombongan METI dari Jepang.
Pihak METI Jepang sangat bangga dengan perilaku yang telah dilakukan oleh pelajar karena hal ini akan memberikan dampak positif dalam keluarga.
"Banyak persamaan dalam pengelolaan sampah antara kota Binjai dan kota Kitak Yushu Jepang yakni adanya sinerjisitas dimana terjalin kerjasama antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat," katanya.
Secara terpisah Ministry of Economy trade and Industry (METI) Jepang, Koji Hachiyama dan Ministry of Environment (MOE) Kazuhisa Fujioka menilai kota Binjai sudah menerapkan kota sebagai Eco Green City.
Dimana dalam peninjauan ke lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kelurahan Mencirim Binjai Timur, keduanya sangat terkesan karena di areal ini tidak menimbulkan aroma bau busuk dan juga adanya pemilahan antara sampah organik dan bukan organik.
Demikian juga dengan kunjungan di jalan Tenis Kelurahan Timbang Langkat terdapat kelurahan "Zero Waste" di dukung bank sampah untuk daur ulang serta kelurahan yang bersih penuh dengan tanaman bunga dan buah-buahan yang begitu asri menjadi daya tarik pemerintah kota Kitak Yushu untuk menjalin kerjasama.
Dalam kunjungan ke kota Binjai ini, perwakilan pemerintah Kota Kitak Yushu Jepang juga disuguhi berbagai buah-buahan khas Binjai seperti rambutan, jambu madu dan durian. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kita melakukan kerjasama untuk pengelolaan sampah dan lingkungan," kata Walikota Binjai Muhammad Idaham di Binjai, Jumat.
Disampaikan Idaham bahwa Kota Kitak Yushu Jepang merupakan salah satu kota terbersih di dunia, dimana mereka telah berhasil mengedepankan lingkungan untuk pertumbuhan rendah karbon.
Jepang telah mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sampai dengan 25 persen, hal ini dapat dicapai dengan melalui kegiatan pengurangan emisi di dalam negeri melalui Joint Crediting Mechanism (JCM).
Mekanisme ini mendorong perusahaan-perusahaan Jepang berinvestasi untuk kegiatan rendah karbon di Indonesia.
Untuk itulah kata Idaham, Binjai telah menerapkan pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah menjadi pupuk kompos, sedangkan para keluarga telah mengelola sampah menjadi barang kerajinan yang dapat dijual.
Disampaikannya juga pemanfaatan sampah telah dimulai dari lembaga pendidikan seperti sekolah SMAN 2 Binjai yang mendapat apresiasi dalam kunjungan oleh rombongan METI dari Jepang.
Pihak METI Jepang sangat bangga dengan perilaku yang telah dilakukan oleh pelajar karena hal ini akan memberikan dampak positif dalam keluarga.
"Banyak persamaan dalam pengelolaan sampah antara kota Binjai dan kota Kitak Yushu Jepang yakni adanya sinerjisitas dimana terjalin kerjasama antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat," katanya.
Secara terpisah Ministry of Economy trade and Industry (METI) Jepang, Koji Hachiyama dan Ministry of Environment (MOE) Kazuhisa Fujioka menilai kota Binjai sudah menerapkan kota sebagai Eco Green City.
Dimana dalam peninjauan ke lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kelurahan Mencirim Binjai Timur, keduanya sangat terkesan karena di areal ini tidak menimbulkan aroma bau busuk dan juga adanya pemilahan antara sampah organik dan bukan organik.
Demikian juga dengan kunjungan di jalan Tenis Kelurahan Timbang Langkat terdapat kelurahan "Zero Waste" di dukung bank sampah untuk daur ulang serta kelurahan yang bersih penuh dengan tanaman bunga dan buah-buahan yang begitu asri menjadi daya tarik pemerintah kota Kitak Yushu untuk menjalin kerjasama.
Dalam kunjungan ke kota Binjai ini, perwakilan pemerintah Kota Kitak Yushu Jepang juga disuguhi berbagai buah-buahan khas Binjai seperti rambutan, jambu madu dan durian. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013