Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu menyebutkan usaha pertanian menjadi sektor yang paling banyak mengajukan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) di daerah itu yakni mencapai Rp680 miliar kepada 15.168 debitur.

"Total penyaluran KUR di Bengkulu hingga akhir Mei 2021 mencapai Rp1,238 triliun lebih dan sebagian besarnya disalurkan kepada debitur di sektor usaha pertanian, perburuan dan kehutanan," kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu Syarwan, Rabu.

Ia menjelaskan, KUR juga disalurkan ke beberapa sektor lainnya di Bengkulu yakni sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak Rp387 miliar lebih bagi 8.901 debitur dan sektor industri pengolahan sebanyak Rp64 miliar lebih kepada 1.802 debitur.

Kemudian sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebanyak Rp57 miliar lebih kepada 1.635 lebih, sektor perikanan sebanyak Rp9 miliar lebih kepada 266 debitur dan sektor penyedia akomodasi dan penyediaan makan minum sebanyak Rp19 miliar lebih kepada 253 debitur.

Lalu sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebanyak Rp10 miliar lebih kepada 127 debitur, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak Rp6 miliar lebih kepada 121 debitur.

"Ada juga sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak Rp1,5 miliar lebih kepada 17 debitur, sektor jasa pendidikan sebanyak Rp1,2 miliar lebih kepada 12 debitur dan sektor konstruksi sebanyak Rp110 juta kepada tiga debitur," kata Syarwan menambahkan.

Ia menyebutkan, jumlah debitur pada triwulan I 2021 naik 16 persen dari periode yang sama tahun 2020. Pada triwulan I 2020 total debitur tercatat sebanyak 14.548, sedangkan pada triwulan I 2021 total debitur sebanyak 16.873 debitur.

Begitu pula dengan jumlah penyaluran KUR pada triwulan I 2021 juga meningkat yaitu sebanyak 16.93 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Pada triwulan I 2020 total penyaluran mencapai Rp758 miliar lebih, sedangkan pada triwulan I tahun 2020 sebanyak Rp648 miliar lebih.

"Bank penyalur terbanyak yaitu BRI sebanyak Rp760 miliar lebih kepada 24.276 debitur. Kemudian Bank Mandiri sebanyak Rp290 miliar lebih kepada 2.682 debitur dan BNI sebanyak Rp69 miliar lebih kepada 288 debitur," ucap Syarwan.

Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu juga mencatat penyaluran KUR dengan skema pinjaman mikro menjadi yang paling besar yaitu mencapai Rp690 miliar kepada 19.719 debitur.

Kemudian disusul skema lainnya yakni skema super mikro sebanyak Rp52 miliar lebih kepada 5.394 debitur, skema kecil sebanyak Rp495 miliar lebih kepada 2.833 debitur, skema ultra mikro sebanyak Rp1,3 miliar lebih kepada 357 debitur dan skema TKI sebanyak Rp29 juta kepada dua debitur.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021