Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah warga Desa Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, melakukan penjagaan atas sekuntum bunga Rafflesia arnoldii yang mekar di Cagar Alam Taba Penanjung.

"Sejak mekar kemarin, kami sudah memasang pagar kayu dan melakukan penjagaan agar bunga ini tidak dicuri," kata Reki, warga yang menemukan bunga mekar tersebut, Rabu.

Ia mengatakan penjagaan terhadap bunga langka itu perlu dilakukan sebab dari pengalaman, pengrusakan terhadap bunga rafflesia sering terjadi.

Bahkan beberapa waktu lalu, saat sekuntum bunga mekar di sekitar lokasi tersebut, oknum warga memotong batang tumbuhan inang rafflesia.

"Padahal, umur tanaman inang itu sudah puluhan bahkan mungkin ratusan tahun, karena batangnya sangat besar, tapi dipotong dengan benda tajam," paparnya, menerangkan.

Bunga rafflesia, menurut dia, sering mekar di dalam Cagar Alam tersebut, namun selama ini tidak ada penjagaan dari pihak terkait, terutama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Padahal, pencurian bonggol atau calon bunga juga sering terjadi karena mudahnya akses memasuki kawasan konservasi itu.

Menurut dia, penjagaan terhadap bunga dilindungi itu perlu sebab kesadaran masyarakat untuk menjaga bunga itu masih sangat rendah.

"Sehingga sering terjadi pengrusakan, apalagi mereka melihat tidak ada dampaknya bagi perekonomian mereka," tambahnya.

Ia mengatakan lokasi bunga mekar yang berada di jalur lintas Kota Bengkulu-Kepahiang tersebut, dibuka untuk umum.

Untuk menikmati keunikan bunga tersebut, pengunjung harus masuk ke dalam hutan sejauh 50 meter dari jalan lintas.

"Kami tidak memungut retribusi, hanya menyediakan kotak sumbangan sukarela untuk teman-teman yang berjaga di sini," ujarnya. (KR-RNI)


Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012