Bengkulu (Antara) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu mengembangkan teknologi "vertiminaponik", yakni mengintegrasikan tanaman sayuran dan budidaya ikan yang sesuai dikembangkan pada lahan pekarangan dengan luasan terbatas.

"Sistem budidaya sayuran secara hidroponik dan ditata secara vertikal yang cocok diterapkan di rumah dengan pekarangan terbatas, termasuk di perkotaan," kata Ahmad Damiri, penyuluh pertanian BPTP Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan terdapat sejumlah keunggulan dengan sistem budidaya tersebut antara lain hemat air, hemat lahan, budidaya secara organik, hemat media tanam dan air menjadi kaya oksigen.

Sebab sistem kerja Vertiminaponik yaitu mengalirkan air secara terus menerus menggunakan pompa akuarium dari kolam atau bak kecil pemeliharaan ikan sebagai penyiraman dan suplai unsur hara bagi tanaman sayuran.

"Budidaya dengan sistem vertiminaponik dapat menghasilkan sayuran dan ikan yang cukup banyak," ujarnya.

Saat pameran Hari Pers Nasional (HPN) Expo di Pantai Panjang Bengkulu, kata dia, sistem Vertiminaponik diperkenalkan kepada masyarakat Bengkulu.

Ia mengatakan tangki air yang digunakan pada Vertiminaponik dengan kapasitas 500 liter bisa menampung ikan sebanyak 200 ekor, atau ikan lele sekitar 300 ekor.

Talang paralon yang diletakkan di atas tangki air berukuran satu meter sebanyak dapat ditanami dengan jenis sayur yang berbeda.

Jenis sayur mayur yang dapat dikembangkan antara lain kangkung, sawi, selada dan bayam serta bawang daun.

"Sistem ini dapat memenuhi kebutuhan sayur, bumbu dan ikan rumah tangga, sehingga menghemat pengeluaran," ujarnya.

Ia mengatakan secara nasional BPTP sudah mengembangkan sistem tersebut dan mulai dikembangkan di daerah.

Termasuk di Bengkulu, kata dia, BPTP sudah memperkenalkan Vertiminaponik khususnya untuk wilayah perkotaan.

"Kalau di perdesaan masih luas pekarangannya jadi bisa membuat kolam tersendiri dan lahan untuk menanam sayur," katanya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014