Bengkulu (Antara) - Kepala Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Dedi Sugandi mengatakan bahwa masih banyak petani padi di daerah itu yang belum memanfaatkan kalender tanam, untuk mengantisipasi musim kering yang bisa mengakibatkan gagal panen.
"Karena kalender tanam memang bukan keharusan, hanya sebagai acuan, jadi tidak bisa memaksa petani," katanya di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan hal itu terkait sejumlah areal persawahan tanaman padi berusia satu bulan yang mengalami kekeringan.
Pada musim kering yakni antara April hingga September menurutnya perlu mengatur pola tanam, sebab padi rawan kekeringan.
Pola tanam yang disusun dalam kalender tanam tersebut mengacu pada prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Sesuai prakiraan cuaca maka tiap kabupaten dan kota akan berbeda pola tanamnya, bahkan ke tingkat kecamatan," ucapnya.
Ia mencontohkan untuk Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu, waktu tanam yang disarankan adalah minggu ketiga Mei hingga minggu pertama Juni.
Namun, dari 310 hektare luas lahan baku, pada musim kering hanya 214 hektare yang bisa ditanami.
"Artinya bila ditanami seluruhnya 310 hektare, beberapa areal akan kekeringan," ucapnya.
Demikian juga dengan musim tanam yang melewati jadwal maka dipastikan padi tersebut akan terkena dampak kekeringan yang saat ini melanda.
Musim tanam yang sudah diatur dalam kalender tanam tersebut menurut Dedi dirilis secara nasional dan sudah disampaikan ke pemangku kepentingan, termasuk kepada penyuluh pertanian.
"Kalau penyuluh sering bertemu petani maka informasi ini akan sampai, dan sebaliknya," ujarnya.
Sementara petani di Kelurahan Dusun Besar Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu mengatakan tidak pernah menggunakan masukan dari penyuluh untuk turun tanam padi.
"Kami hanya pakai perkiraan sendiri, karena tidak pernah ada penyuluh yang memberikan informasi musim tanam ke petani," kata Fikri, petani setempat.
Ia mencontohkan padi yang ditanam di hamparan irigasi Danau Dendam Tak Sudah di wilayah mereka, umur padi yang ditanam petani tidak seragam.
Sebagian padi petani sudah memasuki masa berbunga, sedangkan sebagian besar lainnya baru berusia lebih satu bulan.***3***