Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan jumlah warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies selama bulan September 2022 tercatat sembilan orang atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya 12 orang.
 
"Kemungkinan kasus gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan monyet di daerah menurun karena warga semakin waspada agar terhindar dari gigitan hewan ini," kata Pengelola Program Rabies Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bara Lendra dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.
 
Disebutkan, dari sembilan warga setempat yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies tersebut, satu orang di antaranya terkena gigitan kucing, satu orang digigit monyet, dan tujuh orang digigit anjing.
 
Bara mengatakan mayoritas sembilan hewan penular rabies jenis kucing, monyet, anjing tersebut merupakan hewan peliharaan masyarakat yang tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini.
 
selain itu, katanya, dari sebanyak sembilan kasus gigitan hewan penular rabies di daerah ini, paling banyak di Kecamatan Ipuh.
 
Ia mengatakan, sembilan warga yang terkena gigitan hewan penular rabies tersebut telah mendapatkan vaksin antirabies (VAR) guna mencegah terkena penyakit rabies.
 
"Semuanya sudah diberikan VAR karena hewan yang mengigit orang tersebut tidak terpantau," ujarnya.
 
Warga yang terkena gigitan hewan penular rabies mendapatkan VAR secara gratis tetapi mereka harus melengkapi persyaratan berupa surat keterangan dari kepala desa diketahui camat dan surat rujukan dari puskesmas setempat.
 
Ia menjamin, menjamin VAR masih aman dan mencukupi untuk sebanyak 47 pasien gigitan hewan penular rabies, selama beberapa bulan ke depan.
 
"Stok VAR di dinas ini masih aman, yakni sebanyak 56 kiur, tetapi ada tambahan sebanyak sembilan kasus gigitan hewan penular rabies pada pertengahan bulan September 2022, jadi tersisa 47 kiur," ujarnya.
 
Ia mengatakan, instansinya bulan Agustus 2022 mendapat tambahan bantuan sebanyak 50 vaksin anti-rabies (VAR) dari pemerintah provinsi untuk 50 pasien yang digigit hewan penular rabies.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022