Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyiapkan sebanyak 2.000 alat rapid diagnostic test (RDT) malaria untuk warga pendatang yang masuk daerah itu selama tahun ini 2023.
 
Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Triono di Mukomuko, Minggu, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kantor Kesatuan Pelabuhan (KKP) untuk memeriksa warga melalui bandara daerah ini.
 
"Kami juga menggunakan rapid diagnostic test untuk memeriksa anggota Brimob yang baru kembali bertugas dari Papua yang termasuk daerah endemik malaria," ujarnya.
 
Selain itu, katanya, instansinya menyiapkan sebanyak 2.000 RDT tahun ini untuk memeriksa warga masyarakat setempat yang suspek malaria di seluruh puskesmas di daerah ini.
 
Untuk itu, katanya, instansinya akan membagikan sebagian RDT kepada sebanyak 17 puskesmas di daerah ini.
 
Ia mengatakan, instansinya tahun ini selain menerima bantuan sebanyak 1.500 RDT dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu serta membeli sekitar 500 RDT.
 
Bantuan RDT yang diterima instansinya tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun 2022 sebanyak 2.000 RDT.
 
Sementara itu, sebanyak 1.288 orang warga yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Mukomuko diduga atau suspek terserang malaria selama tahun 2022.
 
Meskipun sebanyak 1.288 orang warga yang diduga terserang malaria, tetapi tidak ada warga yang dinyatakan positif malaria berdasarkan hasil tes cepat atau rapid test dan uji laboratorium.
 
Ia mengatakan, jumlah warga setempat yang diduga terserang penyakit malaria tahun 2022 menurun dibandingkan tahun 2021 sebanyak 1.439 orang.
 
Ia menyebutkan, dari sebanyak 1.288 orang warga yang diduga terserang malaria tahun 2022, paling banyak di wilayah Bantal, Kecamatan Teramang Jaya.
 
Untuk itu, katanya, kegiatan pencegahan penyakit malaria tahun ini fokus di wilayah Bantal dengan melakukan survei migrasi dan survei jentik agar secepat mungkin diketahui lokasi khusus perindukan nyamuk.
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023