Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu melakukan pemeriksaan rutin stok obat-obatan yang mereka miliki guna memastikan tidak ada obat-obatan yang kedaluwarsa beredar.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong Asri saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan pihaknya telah menyediakan lebih dari 300 macam obat-obatan untuk 21 puskesmas yang ada di daerah itu.

"Untuk memastikan obat-obatan ini agar tidak sampai kedaluwarsa kita secara rutin setiap bulan melakukan pemeriksaan di gudang farmasi maupun stok yang ada di puskesmas," kata dia.

Dia menjelaskan obat-obatan yang sudah mendekati masa kedaluwarsa akan dipisahkan oleh petugas dan selanjutnya akan mereka kembalikan kepada pedagang besar farmasi (PBF) tempat pengadaan obatan itu.

Ia mengatakan obat-obatan yang mereka miliki tersebut merupakan hasil pengadaan tahun 2023 yang sumber dananya berasal dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan.

Stok obat-obatan itu sendiri, kata dia, diperuntukkan kebutuhan 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan sepanjang tahun 2023 sampai dengan pertengahan 2024 mendatang.

"Stok obat-obatan yang kita miliki ada 300 macam lebih, stok obat-obatan ini untuk memenuhi kebutuhan warga Rejang Lebong yang berobat di puskesmas sesuai dengan jenis penyakitnya," terang dia.

Ditambahkan Asri, stok obat-obatan itu terdiri dari berbagai jenis terbanyak adalah jenis paracetamol, obat batuk, obat gula darah, obat kolesterol dan lainnya.  Selain itu juga ada bahan medis habis pakai atau BMHP seperti alkohol, hand sanitizer, masker dan lainnya.

Stok obat-obatan ini tersimpan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Rejang Lebong dan akan didistribusikan jika stok obat di masing-masing puskesmas sudah mulai habis.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023