Mukomuko (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan daerah itu mencapai eliminasi penyakit Tuberkulosis atau TBC pada 2026, atau sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi.
"Eliminasi penyakit TBC tahun 2026, sesuai target dari pemerintah provinsi," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Hamdan di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini berbagai upaya telah dilakukan oleh instansinya bersama penanggung jawab program penyakit ini di seluruh puskesmas untuk mencapai eliminasi penyakit TBC di daerah ini.
Baca juga: Tujuh terdakwa kasus korupsi RSUD Mukomuko divonis berbeda
Selain itu, katanya, petugas dari Dinas Kesehatan Mukomuko turun terus ke lapangan bersama dengan penanggung jawab program TBC puskesmas menemui warga dan pasien TBC.
"Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan puskesmas rutin memberikan sosialisasi tentang penyakit ini dan cara menghindarinya agar tidak tertular," ujarnya.
Selain itu, katanya, petugas kesehatan dari puskesmas juga melakukan deteksi dini orang yang terduga mengidap penyakit TBC di wilayahnya masing-masing.
Baca juga: Warga Mukomuko minta BWS perbaiki tanggul Sungai Selagan
Ia menyebutkan, orang yang terduga mengidap penyakit TBC ini adalah mereka yang mengalami batuk selama lebih dari dua minggu, apalagi setelah diberikan obat mereka tidak kunjung sembuh.
"Kalau ada orang yang batuk, diambil dahaknya lalu diperiksa di mesin Tes Cepat Molekuler (TCM). Kalau mesin menjawab negatif, maka ada upaya lain untuk memastikan orang ini positif atau negatif TBC, misalnya dengan cara Rontgen," ujarnya pula.
Dalam penanganan penyakit TBC ini, katanya, warga yang menjadi pasien penyakit TBC dibebaskan biaya atau gratis karena penanganan penyakit ini bagian dari program Pemerintah Pusat.
Ia mengatakan, di semua puskesmas di daerah ini menyediakan obat khusus untuk penyakit TBC dan obat ini gratis untuk pasien TBC.
Baca juga: DPMD Mukomuko sebut Dana Desa 2025 naik Rp1 miliar
Sementara itu, ia menyebutkan, instansinya selama periode Januari-Oktober 2024 menangani sebanyak 290 pasien penyakit Tuberkulosis.
Ia mengatakan sebanyak 290 pasien itu yang dinyatakan positif mengidap penyakit TBC. Selain itu ada juga orang-orang yang menjadi terduga menderita penyakit ini yang berjumlah 1.640 orang.
Ia menjelaskan orang yang terduga mengidap penyakit TBC ini adalah mereka yang mengalami batuk selama lebih dari dua minggu, apalagi setelah diberikan obat mereka tidak kunjung sembuh.