Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menggalakkan program pemeriksaan kesehatan di posyandu dan puskesmas untuk mendeteksi dini penyakit yang diderita masyarakat agar bisa segera diobati.
"Sekarang kita menggalakkan pendeteksian dini di tingkat lapangan, melalui pemeriksaan kesehatan yang bisa dilakukan di posyandu dan puskesmas," kata Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu di sela-sela acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di belakang Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.
Baca juga: Dinkes Mukomuko tangani 290 pasien TBC
Baca juga: Dinkes Mukomuko tangani 290 pasien TBC
Dinkes Kabupaten Mukomuko dalam rangka memperingati HKN mengadakan silaturahim dengan petugas kesehatan di daerah ini.
Ia menganjurkan masyarakat untuk rutin melaksanakan pemeriksaan kesehatan.
Mungkin, katanya, selama ini kalau orang itu menderita penyakit darah tinggi, berpikir penanganan dengan masuk unit gawat darurat (UGD). Begitu juga dengan orang yang menderita penyakit kolesterol tinggi yang terpikirkan mereka penanganan dengan dirawat di RS.
Mungkin, katanya, selama ini kalau orang itu menderita penyakit darah tinggi, berpikir penanganan dengan masuk unit gawat darurat (UGD). Begitu juga dengan orang yang menderita penyakit kolesterol tinggi yang terpikirkan mereka penanganan dengan dirawat di RS.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat melakukan pola hidup sehat, pola makanan seimbang, dan olahraga.
Baca juga: Sanggar Seni Sekora sayangkan Mukomuko tidak berangkat terima WBTb
Baca juga: Sanggar Seni Sekora sayangkan Mukomuko tidak berangkat terima WBTb
Dia menyarankan masyarakat segera melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga tidak menunggu jatuh sakit untuk kemudian dilakukan pengobatan.
"Semboyannya supaya cepat diketahui penyakit dan mudah-mudahan dapat ditanggulangi dan bisa mengantisipasi baik sifat dan makanan," katanya.
"Semboyannya supaya cepat diketahui penyakit dan mudah-mudahan dapat ditanggulangi dan bisa mengantisipasi baik sifat dan makanan," katanya.
Setelah masyarakat mengetahui penyakitnya, katanya, mereka bisa mengantisipasi hal-hal yang menyebabkan penyakit tersebut.
Ia mengatakan tentang perkembangan sarana pelayanan kesehatan di daerah setempat yang sudah berusia 21 tahun, antara lain jumlah puskesmas yang meningkat dari 10 menjadi 17 unit, sedangkan puskesmas rawat inap dari dua menjadi tujuh unit.
Sejak daerah setempat berstatus menjadi kabupaten, katanya, sudah berdiri dua rumah sakit, sedangkan di setiap puskesmas terdapat dua dokter, dan saat ini sudah dilaksanakan program UHC untuk pengobatan gratis warga.
Baca juga: Realisasi penggunaan dana bantuan kesehatan Mukomuko 30,86 persen
Sejak daerah setempat berstatus menjadi kabupaten, katanya, sudah berdiri dua rumah sakit, sedangkan di setiap puskesmas terdapat dua dokter, dan saat ini sudah dilaksanakan program UHC untuk pengobatan gratis warga.
Baca juga: Realisasi penggunaan dana bantuan kesehatan Mukomuko 30,86 persen
"Sarana sudah banyak, spesialis sudah banyak, dulu kalau mau berobat ke spesialis ke Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara dan Sumbar. Sudah banyak capaian bidang kesehatan, seperti saat ini kita bebas malaria, bebas frambusia, dan lain sebagainya," ujarnya.
Meskipun sudah cukup banyak capaian pembangunan kesehatan di daerah setempat, ujar dia, persoalan kesehatan mengalami perkembangan dan tantangan yang harus disikapi, termasuk terkait dengan penyakit yang banyak berkembang saat ini.
Ia mengatakan pola penyakit saat ini berubah dari penyakit infeksi menjadi penyakit tidak menular sehingga akan semakin banyak tugas yang harus dilaksanakan instansinya itu.
"Ke depan karena pola penyakit berubah, kalau dulu penyakit infeksi sekarang penyakit tidak menular," katanya.
"Ke depan karena pola penyakit berubah, kalau dulu penyakit infeksi sekarang penyakit tidak menular," katanya.