Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, tahun 2023 mengalokasikan dana sebesar Rp1,3 miliar untuk melanjutkan pembangunan rumah adat di daerah ini. 
 
"Alokasi dana Rp1,3 miliar untuk melanjutkan pembangunan rumah adat tersebut bersumber dari APBD 2023," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Apriansyah di Mukomuko, Senin.
 
Ia mengatakan, dana sebesar itu untuk membangun rumah adat berukuran 16,10 meter kali 12,40 meter dengan desain rumah panggung.  
 
Ia menyebutkan, adapun bentuk bangunan rumah adat ini menjadi dasarnya karena nanti akan ada modifikasi sekaligus penataan landscape.
 
Dengan begitu, konstruksi bangunan rumah adat yang berada dekat dengan Masjid Agung dan juga bersebelahan dengan kantor bupati setempat akan semakin megah.
 
Ia menyebutkan, salah satu material yang dibutuhkan oleh penyedia barang dan jasa pemerintah untuk melanjutkan pembangunan rumah adat tersebut, yakni kayu sebanyak 50 meter kubik.
 
Setidaknya, katanya, kontraktor membutuhkan sebanyak 50 meter kubik kayu, dari puluhan kubik tersebut, sekitar 70 persen kayu kelas satu jenis jati dan 30 persen kayu kelas dua.
 
Ia menerangkan, kayu kelas dua digunakan untuk bagian bangunan rumah adat yang tertutup seperti rangka plafon maupun rangka atap.
 
“Untuk rangka plafon dan atap kita gunakan kayu kelas dua dengan kondisi kayu kering. Sedangkan untuk bangunan vital rumah adat, mulai dari tiang slop, dan lainnya menggunakan kayu jati atau kayu kelas satu," ujarnya pula.
 
Mengenai rencana pembangunan rumah adat ini, lanjutnya, saat ini sedang proses peninjauan harga satuan karena harga satuan khususnya bahan kayu jati sangat spesifik. 
 
Untuk peninjauan ulang harga satuan kayu, ia mengatakan, instansinya mendatangi sejumlah lokasi untuk melihat dan mensurvei harga bahan kayu yang akan dipakai untuk bangunan rumah adat. 
 
“Kalau kita tidak spesifik, takutnya nanti pihak penyedia memasang asalan karena ketika kayu itu nanti datang ke Mukomuko, tinggal memasang saja. Sedangkan merangkai kayunya tidak di Mukomuko, tetapi di daerah penyedia itu tinggal," kata Apriansyah.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023