Bengkulu (Antara-IPKB) - Hingga 2014 lalu terdapat 172 klinik pemerintah di Provinsi Bengkulu siap melayani penggerakan program KB bagi masyarakat dalam pemasangan kontrasepsi pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Klinik sebanyak itu tersebar disejumlah daerah kabupaten/kota di daerah itu, terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 13 unit klinik puskesmas, Bengkulu Utara dan Seluma masing-masing 22 unit, Rejang Lebong 21.
Sedangkan untuk Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu terdapat masing-masing sebanyak 20 unit, Kabupaten Kaur 15, Kepahiang dan Lebong masing-masing daerah memiliki 14 klinik dan Kabupaten mukomuko mencapai 17 unit klinik puskesmas, kata Kepala Sub Bidang Pelayanan jalur Pemerintah dan Swasta BKKBN Bengkulu Nesianto kepada warta di kantornya baru ini.
Ia mengatakan, pelayanan pertama KB era JKN itu dimana sejumlah klinik akan melayani pemasangan intera uterine device (IUD) implant dan suntik, serta penanganan komplikasi KB pasca persalinan.
Kerjasama KB era JKN Kerja sama tersebut, meliputi peningkatan layanan KB, khususnya bagi masyarakat miskin.
Disamping itu, pelayanan KB tersedia di fasilitas kesehatan milik pemerintah dan swasta, baik tingkat pratama dan rujukan tingkat lanjutan, katanya. Sehingga, lanjut Nes, hal itu dapat meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dan KB.
Sementara itu Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Bengkulu dr. Syaiful mengatakan, kerjasama BPJS dengan sejumlah lembaga pemerintah dan swasta di Tanah Air itu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan, pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial serta pemerataan pelayanan kesehatan. Hal itu, katanya, berdasarkan arah RPJMN 2015-2019 yakni Indonesia sehat.
Pelayanan lanjutan BPJS, dapat melayani tindakan baik konsultasi, pelayanan medis dengan pemasangan MOW,MOP dan sejumlah metode kontrasepsi lainnya, pungksanya.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015