Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dan sejumlah anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa, menggalang koin sebagai protes atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit bantuan negara itu untuk korban tsunami Aceh.

Penggalangan dana tersebut dilakukan secara spontan sebelum pelaksanaan rapat paripurna dengan agenda pengesahan Raperda tentang Pelayanan Transportasi Haji di gedung DPRD setempat.

Anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bengkulu Khairul Anwar yang menjadi penggagas aksi galang koin itu mengatakan sebagai bangsa perlu kesatuan untuk mengatasi segala bentuk-bentuk intervensi negara asing atas proses hukum di Indonesia.

"Ini bentuk solidaritas sebagai bangsa dan negara. Kita juga merasakan penderitaan sebangsa kita di Aceh," kata Khairul.

Ia mengatakan koin untuk Australia itu segera akan dikirim langsung ke Kedubes Australia di Jakarta.

Penggalangan koin untuk Australia mulai bergulir sejak Sabtu (21/2) setelah PM Australia Tony Abbott mengeluarkan pernyataan bahwa negaranya turut membantu korban bencana tsunami di Aceh pada 2004.

Pernyataan PM Australia Tony Abbott itu dilontarkan dalam pidato pada 18 Februari 2015 sebagai respon atas pernyataan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, yang menegaskan bahwa eksekusi mati adalah proses hukum yang berlaku di Indonesia.

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015