Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menggelar kunju,ngan identifikasi dan seleksi audit kasus stunting (AKS) tahun 2023 yang terjadi di wilayah itu.

"Audit kasus stunting ini menjadi upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif sebagai bagian dari 'monitoring' dan evaluasi," kata Asisten II Pemkab Rejang Lebong Bidang Perekonomian dan Pembangunan Asli Samin saat melepas tim identifikasi dan AKS di kantor DP3APPKB Rejang Lebong, Kamis.

Kegiatan identifitas dan AKS tersebut, kata dia, diharapkan dapat menjadi pembelajaran di tiap level administrasi untuk penguatan dan konvergensi program serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran.

Ia mengatakan, audit kasus stunting ini dilakukan secara langsung ke sasaran di desa dan kelurahan diantaranya calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas atau menyusui dan balita bawah dua tahun (baduta) atau balita stunting oleh tim yang beranggotakan pejabat dari berbagai lintas sektor dan program.

Tim audit stunting, kata dia, dibagi menjadi berbagai kelompok, dan masing-masing kelompok merupakan organisasi perangkat daerah (OPD) konvergensi intervensi spesifik dan sensitif, sehingga hasilnya diharapkan kasusnya bisa langsung ditangani secepat mungkin.

Kepala Dinas DP3APPKB Rejang Lebong, Sutan Amir menjelaskan kunjungan identifikasi dan seleksi kasus audit kasus stunting  ini untuk mengidentifikasi kasus, penyebab, tata kelola yang sedang diterapkan, tingkat efektivitas serta kendala yang terjadi secara langsung di lapangan.

"Hasil dari kegiatan ini akan dijadikan bahan kajian awal dalam pembahasan kasus audit kasus stunting dan sebagai evaluasi dan monitoring terhadap permasalahan kasus kekerdilan pada anak secara langsung," kata Sutan.

Pada kegiatan audit stunting itu sendiri melibatkan 70 orang yang terdiri dari 60 orang dari tim audit kasus kekerdilan pada anak tingkat kabupaten dan 10 orang dari forum generasi berencana.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Rephi Meido Satria salah satu anggota tim audit stunting yang melakukan peninjauan terhadap ibu hamil berusia 17 tahun di Kelurahan Tempel Rejo, Kecamatan Curup Selatan menjelaskan kegiatan itu sangat penting dilakukan guna untuk mengintervensi kasusnya sesuai dengan tupoksi OPD nya.

"Pada tri semester pertama ibu ini mengalami kurang energi kronis, setelah dilakukan intervensi dari Dinkes Rejang Lebong kondisinya sudah mulai membaik. Untuk pengawasannya akan dilakukan oleh bidan, sehingga saat lahir nanti bayinya tidak terkena stunting," ujar Rephi.


Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023