Bengkulu (Antara-IPKB) - Sasaran strategis penggerakan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) 2015-2019 terdapat penggarapan penduduk kelompok remaja untuk dapat menekan lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Maryana kepada wartawan dikantornya awal Maret lalu menyampaikan, pada 2015-2019 terdapat beberapa sasaran strategis pelaksanaan program BKKBN.
Antaralain, angka kelahiran pada remaja kelompok usia 15-19 tahun. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, kelahiran pada kelompok remaja berusia 15-19 tahun di desa naik dari 27 per 1.000 perempuan pada 2007 menjadi 69 per 1.000 perempuan pada 2012. Di perkotaan, ASFR kelompok berusia 15-19 tahun naik dari 26 per 1.000 perempuan tahun 2007 menjadi 32 per 1.000 perempuanpada 2012.
Sementara di Bengkulu pada kasus yang sama menunjukkan angka yang lebih besar. Riskesdas 2010, Usia perkawinan pertama perempuan kelompok umur 15-19 mencapai 45,9 persen lebih tinggi dari angka rata-rata nasional (41,9 persen).
Usia perkawinan pertama kelompok umur 10-14 tahun tertinggi nomor 6 se Indonesia, yaitu 6.3 persen.
Angka kelahiran pada wanita usia subur kelompok umur tertentu atau Age Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun di Provinsi Bengkulu yang sebesar 35/1.000 kelahiran.
Menurut dia, beberapa peristiwa kependudukan itu dapat disebabkan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Ia menambahkan, sasaran strategis lainnya dengan menekan laju pertumbuhan penduduk.Menurunnya Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun). Meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR) dan dapat menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need).
Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49 tahun) pun menjadi bagian dari sasaran tersebut, ujarnya.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015