Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu menyebutkan merchant atau pedagang pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam menyediakan sistem pembayaran non-tunai ke konsumen di Bengkulu tumbuh tinggi di atas target.
 
"Kini, hingga September 2023 sudah ada 140.459 merchant QRIS di Bengkulu. Alhamdulillah Bengkulu ini di atas rata-rata pertumbuhan merchant yang menggunakan QRIS begitu juga dengan nilai transaksinya," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Jumat.
 
Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu awalnya menargetkan di 2023 sebanyak 98.000 pedagang di Bengkulu telah memakai QRIS dalam menyediakan sistem pembayaran non-tunai kepada konsumen, namun ternyata pada September 2023 ini bahkan sudah tercatat 140 ribu lebih merchant QRIS.
 
Kemudian, lanjut dia untuk masyarakat pengguna QRIS dalam bertransaksi kata dia sampai September 2023 sudah terdapat 170.767 pengguna di Provinsi Bengkulu.
 
"Untuk perkembangan pengguna baru, memang Bengkulu pertumbuhannya berada di bawah rata-rata nasional, dan itu menjadi tantangan bagi kami, kami akan terus berupaya mengenalkan QRIS ke masyarakat," ucapnya.
 
Dia mengatakan keuntungan penggunaan QRIS bagi masyarakat tentunya dapat memberikan kemudahan pembayaran, tidak perlu repot tarik tunai, atau harus menyediakan uang tunai untuk membayar berbagai keperluan belanja.
 
Masyarakat juga akan lebih aman dari kehilangan uang tunai akibat berbagai hal seperti tercecer maupun risiko perampokan.
 
Selain itu, masyarakat juga dapat terhindar dari risiko menerima uang palsu akibat transaksi yang dilakukan dalam bentuk tunai.
 
"Kami akan terus menggiatkan transaksi digitalisasi sistem pembayaran menggunakan QRIS, karena dengan QRIS Insya Allah juga akan mengurangi peredaran dari uang palsu. Demikian juga kami terus menyiapkan real-time infrastruktur jaringan untuk transfer perbankan lewat BI Fast," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023