Mukomuko (Antara) - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terkendala sarana berupa jembatan timbang untuk menertibkan kendaraan yang membawa muatan melebihi tonase di daerah itu.

"Bukan tidak mau penertiban. Susah kalau tidak ada sarana seperti jembatan timbang. Jadi kita tidak bisa hitung tonase," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Mukomuko Ruslan, di Mukomuko, Sabtu.

Ruslan mengatakan hal itu menanggapi laporan dari warga agar dinas itu menertibkan mobil dum truk yang membawa tandan buah segar kelapa sawit yang diduga melebih tonase tanpa pengaman jaring.

Untuk menertibkan kendaraan bermuatan buah sawit tanpa pengaman jaring, katanya, harus dihitung dahulu tonase kendaraan tersebut.

Kalau tidak ada jembatan timbang permanen, katanya, minimal menggunakan timbangan kodok yang bisa bergerak. Jembatan timbang itu  bisa dibawa kemana-mana.

"Kalau ada yang permanen lebih bagus. Tetapi jembatan kodok itu bisa juga digunakan untuk menghitung tonase kendaraan," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah pusat membantu anggaran untuk pembangunan jembatan timbang di daerah itu. Karena kabupaten sejauh 270 kilometer sebelah utara Kota Bengkulu itu tidak punya jembatan timbang di perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.

Ia mengatakan, instansi itu setiap tahun mengusulkan jembatan timbang ke pusat. Dia berharap kalau belum tahun ini, dibantu pada 2016.

"Kami sudah usulkan jembatan timbang itu ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," ujarnya.***2***

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015