Kantor Bahasa: Bengkulu miliki tiga bahasa asli daerah

"Sampai saat ini kami masih menggunakan hasil Dialektologi yang merupakan kajian pemetaan bahasa daerah di badan bahasa bahwa ada tiga bahasa lokal yaitu bahasa Enggano, Bahasa Rejang dan bahasa Bengkulu," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Dwi Laily Sukmawati di Bengkulu, Selasa.

Dari tiga bahasa tersebut, Bahasa Bengkulu memiliki serangkaian dialek seperti Dialek Serawai, Dialek Pekal, Dialek Pasemah, Dialek Kaur, Dialek Lembak, Dialek Nasal, Dialek Mukomuko.

Kemudian menurut Laily, Bahasa Rejang juga memiliki dialek yaitu Dialek Curup, Dialek Kepahiang, Dialek Argamakmur, Dialek Lebong Utara dan Dialek Lebong Selatan.

Selain itu, Provinsi Bengkulu juga memiliki tiga bahasa pendatang yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Sunda Dan Bahasa Minang.

"Kajiannya masih berdasarkan pemetaan dari sebelumnya dan belum ada pemetaan terbaru sehingga kami masih berbasis dengan bahasa yang lama. Jadi ada 18 bahasa baik bahasa lokal, bahasa pendatang maupun dialek di Provinsi Bengkulu," jelas dia.

Ia menerangkan, untuk mempertahankan tiga bahasa daerah asli Bengkulu tersebut, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu terus melakukan upaya seperti melaksanakan literasi dengan penyediaan bahan bacaan salah satunya bahasa daerah.

Selanjutnya, perlindungan bahasa dan sastra melalui revitalisasi bahasa daerah daerah dan dalam penerjemahan produk-produk buku cerita serta kamus bahasa daerah serta program lainnya.

Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan menerbitkan 20 buku cerita anak penerjemah bahasa daerah Bengkulu dan Indonesia selama 2023.

KKLP Penerjemahan menetapkan, tema buku yang akan diterjemahkan yaitu pemajuan budaya lokal dan bersubstansi STEAM sebagai bahan pendukung diplomasi bahasa Indonesia.