Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, selama periode Januari hingga Oktober 2023 menangani sebanyak105 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR).

"Ke-105 kasus itu ditangani petugas kesehatan yang tersebar di 17 puskesmas di daerah ini," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan jumlah itu berdasarkan hasil pendataan kasus GHPR hingga akhir Oktober 2023 dari seluruh puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini.
 
Ia menyebutkan, dari 17 puskesmas di daerah ini kasus GHPR terbanyak di Puskesmas Ipuh, kemudian Puskesmas Pondok Suguh, Puskemas Lubuk Sanai, Puskesmas Lubuk Pinang, dan Puskesmas Mukomuko.
 
Sedangkan kasus di puskemas lainnya rata-rata sebanyak tiga hingga lima kasus.
 
Dalam melakukan penanganan kasus GHPR, ia mengatakan mau tidak mau harus diberikan vaksin untuk mencegah pasien terjangkit rabies.
 
"Stok vaksin antirabies kita tersedia banyak. Kini stok dari provinsi masih ada, stok pengadaan kabupaten juga masih ada," ujarnya.
 
Sedangkan anjing yang dinyatakan positif rabies, sejauh ini hanya satu ekor di wilayah Kecamatan Pondok Suguh yang merupakan anjing liar.
 
"Untuk pemantauan kita juga koordinasi dengan pihak peternakan dan kesehatan hewan terkait dengan hewannya, sementara untuk korban gigitan kita tata laksana sesuai SOP," ujarnya.
 
Ia mengatakan, yang wajib dilakukan korban gigitan hewan penular rabies adalah mencuci bersih lukanya dengan air mengalir karena virus rabies berbentuk lemak yang kalau dicuci pakai sabun akan luntur.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023