Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan mengirim sedikitnya lima nelayan untuk mengikuti pelatihan tentang cara memodifikasi pukat harimau menjadi alat tangkap ramah lingkungan di Bengkulu.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Minggu, menyebutkan, nelayan di dua wilayah daerah ini yang sampai sekarang masih menggunakan pukat harimau (trawl),  yaitu Kecamatan Teramang Jaya dan Desa Pasar Sebelah.
 
"Perwakilan nelayan di dua wilayah ini yang kita kirim untuk mengikuti pelatihan tentang cara memodifikasi pukat harimau menjadi alat tangkap ramah lingkungan," ujarnya.
 
Ia mengatakan, saat ini baru perwakilan nelayan di wilayah Kota Bengkulu yang mengikuti pelatihan cara memodifikasi pukat trawl atau harimau menjadi alat tangkap ramah lingkungan, setelah ini diharapkan nelayan dari daerah ini.
 
Terkait dengan jadwal pelatihan bagi nelayan di daerah ini, ia mengatakan, masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu.
 
Ia mengatakan, berkaitan dengan imbauan dari pemerintah provinsi agar nelayan tidak menggunakan pukat trawl mulai tahun 2024, kemungkinan permintaan secara lisan tersebut belum bisa diterapkan langsung di daerah ini.
 
"Kalau bisa penerapan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan diterapkan bertahap setelah nelayan setempat melakukan modifikasi pukat trawl menjadi alat tangkap ramah lingkungan," ujarnya.
 
Sementara itu, ia menjelaskan, modifikasi pukat trawl seperti ada rantai kejut diganti dengan timah dan ada kantong alat tangkap betuk ketupat diganti bentuk kotak. Termasuk ukuran alat tangkap diganti dari satu inci menjadi dua inci, agar alat tangkap dengan ukuran tersebut masih dapat menyelamatkan ikan kecil.
 
Selain itu, katanya lagi, alat tangkap dengan ukuran satu inci berbentuk ketupat pada saat penuh ikan tidak ada ikan kecil yang bisa keluar.
 
"Kalau alat tangkap sistem kotak kalau ukuran alat tangkap dua inci dia tetap dua inci dan kalau dia satu inci dia tetap satu inci, sehingga ada ruang ikan kecil keluar," ujarnya.
 
 
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023