Bengkulu, 3/5 (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu masih menghitung kerugian materi akibat banjir yang melanda tujuh desa di daerah itu.
"Belum dapat dipastikan kerugian materi, kami masih melakukan penghitungan karena sebagian besar kerugian dialami petani sawah dan peternak kerbau," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Edi Bhaktiar di Desa Rindu Hati, Kamis.
Ia mengatakan masih melakukan penghimpunan data di tujuh desa yang terkena dampak banjir bandang akibat meluapnya Sungai Rindu Hati.
Tujuh desa tersebut yakni Desa Tanjung Raman, Sukarami, Taba Penanjung, Taba Teret, Air Sulau, Rindu Hati dan Taba Baru Kecamatan Taba Penanjung.
"Ternak kerbau yang ikut hanyut terbawa arus sungai diperkirakan mencapai 50 ekor dan satu ekor sudah ditemukan dalam kondisi mati," katanya.
Sedangkan kerugian materi lainnya yakni sawah yang tertimbun materi yang terbawa arus sungai yakni pasir dan kayu.
Sebagian areal sawah masyarakat masih dalam proses menunggu dipanen, namun banjir menyapu areal persawahan hingga menyebabkan petani gagal panen.
"Kami sudah meminta masing-masing kepala desa agar mendata dan menghitung kerugian yang dialami warganya dan segera disampaikan kepada BPBD," tambahnya.
Data tersebut, kata dia, akan segera disampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah mendapat status tanggap darurat.
Warga Desa Tanjung Raman, Ramaipah mengatakan dua bidang areal persawahannya terendam banjir dan tertimbun materi tanah dan pasir yang dibawa arus sungai.
"Padinya sudah mulai menguning, sekitar dua minggu lagi akan dipanen tapi sudah disapu banjir," katanya dengan nada sedih.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkulu Tengah Mizi mengatakan banjir yang melanda tujuh desa itu akan mengganggu produksi padi masyarakat setempat.
"Rawan bencana alam menjadi salah satu kriteria daerah rawan pangan dan tujuh desa ini akan dimasukkan karena banjir sudah mengganggu produksi pangan lokal," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, Badan Ketahanan Pangan masih menghitung jumlah sawah siap panen yang terendam banjir akibat luapan Sungai Rindu Hati itu.(rni)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Belum dapat dipastikan kerugian materi, kami masih melakukan penghitungan karena sebagian besar kerugian dialami petani sawah dan peternak kerbau," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah Edi Bhaktiar di Desa Rindu Hati, Kamis.
Ia mengatakan masih melakukan penghimpunan data di tujuh desa yang terkena dampak banjir bandang akibat meluapnya Sungai Rindu Hati.
Tujuh desa tersebut yakni Desa Tanjung Raman, Sukarami, Taba Penanjung, Taba Teret, Air Sulau, Rindu Hati dan Taba Baru Kecamatan Taba Penanjung.
"Ternak kerbau yang ikut hanyut terbawa arus sungai diperkirakan mencapai 50 ekor dan satu ekor sudah ditemukan dalam kondisi mati," katanya.
Sedangkan kerugian materi lainnya yakni sawah yang tertimbun materi yang terbawa arus sungai yakni pasir dan kayu.
Sebagian areal sawah masyarakat masih dalam proses menunggu dipanen, namun banjir menyapu areal persawahan hingga menyebabkan petani gagal panen.
"Kami sudah meminta masing-masing kepala desa agar mendata dan menghitung kerugian yang dialami warganya dan segera disampaikan kepada BPBD," tambahnya.
Data tersebut, kata dia, akan segera disampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setelah mendapat status tanggap darurat.
Warga Desa Tanjung Raman, Ramaipah mengatakan dua bidang areal persawahannya terendam banjir dan tertimbun materi tanah dan pasir yang dibawa arus sungai.
"Padinya sudah mulai menguning, sekitar dua minggu lagi akan dipanen tapi sudah disapu banjir," katanya dengan nada sedih.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkulu Tengah Mizi mengatakan banjir yang melanda tujuh desa itu akan mengganggu produksi padi masyarakat setempat.
"Rawan bencana alam menjadi salah satu kriteria daerah rawan pangan dan tujuh desa ini akan dimasukkan karena banjir sudah mengganggu produksi pangan lokal," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, Badan Ketahanan Pangan masih menghitung jumlah sawah siap panen yang terendam banjir akibat luapan Sungai Rindu Hati itu.(rni)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012