Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga daerah itu untuk melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang ke tempat penampungan sementara.

Kepala DLH Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan volume buangan sampah dari pemukiman dan pasar yang ada daerah itu setiap harinya lebih dari 80 ton, dan saat bulan puasa hingga selesai lebaran jumlahnya lebih banyak lagi.

"Kita selalu menyosialisasikan kepada warga Kabupaten Rejang Lebong untuk melakukan pemilahan sampah organik dan sampah plastik, ini penting dilakukan guna mengurangi volume sampah yang akan dibuang setiap harinya," kata dia.

Dia menjelaskan pemilahan sampah yang dilakukan oleh warga ini juga akan memudahkan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah dari pemukiman maupun pasar.

Adanya pemilahan sampah yang dilakukan oleh warga ini, kata dia, juga bisa mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat penampungan akhir (TPA) Jambu Keling di Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu Raya, yang dikondisikan bisa menampung sampah sampai lima tahun depan.

Sementara itu untuk mengatasi permasalahan sampah ini pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah kelompok swadaya masyarakat (KSM) tersebar di beberapa kelurahan dalam bentuk pengambilan sampah dari rumah-rumah warga.

Sampah buangan dari perumahan warga ini, tambah dia, selanjutnya dikumpulkan di tempat penampungan sementara (TPS) di Desa Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara dan setelah terkumpul langsung diangkut ke TPA Jambu Keling.

Sedangkan upaya lainnya untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Jambu Keling pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa bank sampah yang dikelola oleh kelompok masyarakat, PKK maupun dengan pihak desa yang digunakan untuk pembuatan pupuk kompos.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023