Rejanglebong (Antara) - Petani di Kecamatan Curup Kota, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan pembuangan sampah di saluran irigasi daerah, sehingga mengotori sawah dan merusak tanaman padi.

"Sejak dua tahun belakangan ini kami selalu direpotkan dengan banyaknya sampah yang dibuang masyarakat di hulu irigasi, sampah-sampah ini sampai ke hilir dan saat hujan masuk ke sawah. Sampah ini bukan hanya jenis sayuran tapi juga kantong plastik, botol bekas minuman, pempers, kaleng, kasur dan lainnya, kami terpaksa harus membersihkan sawah serta saluran irigasi setiap harinya," kata Yohana (50) salah seorang petani di Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup Kota, Jumat.

Banyaknya sampah pembuangan masyarakat dan sampah dari pasar yang hanyut di saluran irigasi hingga masuk ke areal persawahan di daerah tersebut kata dia, sudah mereka laporkan kepada ketua kelompok dan lurah setempat namun ssampai sekarangan masih saja terjadi.

Aneka sampah yang dibuang disaluran irigasi itu tambah dia, selain membuat kotor lingkungan juga merusak tanaman padi terutama jenis kaleng, plastik maupun bekas perabotan rumah tangga serta oli bekas yang terbawa air di irigasi.

Sampah-sampah ini masuk ke sawah setelah saluran irigasi tersumbat, bahkan tidak jarang jika hujan turun lebat mereka harus turun membersihkannya agar tidak merendam tanaman padi di sawah.

Sementara itu menurut petani lainnya Etik, tumpukan sampah yang masuk ke sawah dan menutup saluran irigasi ini pada saat musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan lalu membuat sulit dibersihkan, dan untuk jenis sampah plastik terpaksa mereka bakar, dan untuk kaleng dan jenis sampah lainnya ditumpuk dipinggir jalan dengan harapan akan diambil petugas kebersihan.

"Kami disini cuma petani penggarap dengan sistem bagi hasil, kalau sawah yang kami garap ini tidak menghasilkan otomatis kami tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, jadi kami berharap pemerintah daerah dan masyarakat yang ada di hulu irigasi sadar untuk tidak membuang sampah di saluran irigasi,"ujarnya.

Pantauan dilapangan tumpukan aneka jenis sampah di areal pertanian padi di Kelurahan Talang Benih ini, selain berasal dari pemukiman juga berasal dari kawasan pasar De, aneka sampah ini setiap harinya ikut terbawa air irigasi yang sudah dibuat permanen hingga ke hilir untuk pengairan sawah warga.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015