Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan produksi ikan air tawar sebanyak 7.000 ton pada tahun 2024, atau sama dengan tahun sebelumnya.
Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Fitra Juliatmi, di Mukomuko, Selasa, mengatakan target produksi ikan air tawar sebanyak 7.000 ton tersebut berasal dari keramba jaring apung, kolam tanah, kolam terpal yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini.
Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Fitra Juliatmi, di Mukomuko, Selasa, mengatakan target produksi ikan air tawar sebanyak 7.000 ton tersebut berasal dari keramba jaring apung, kolam tanah, kolam terpal yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini.
"Target produksi ikan air tawar sebanyak 7.000 ton tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya karena belum adanya pengembangan usaha budidaya perikanan air tawar di daerah ini," ujarnya.
Menurut dia, bahkan dengan target produksi perikanan air tawar sebesar itu setiap tahun produksi yang ada mampu mencapai target yang telah ditetapkan tersebut.
Kendati demikian, katanya, instansinya tetap berupaya mendorong kelompok pembudidaya ikan yang ada ini untuk mengembangkan usaha di sektor perikanan air tawar.
Selain itu, ia mengatakan, instansinya juga mendukung masyarakat yang baru memulai usaha di bidang perikanan ikan air tawar dengan memberikan bantuan benih ikan kepada pelaku usaha baru di sektor perikanan air tawar.
Terkait dengan jumlah produksi perikanan tahun 2023, ia mengatakan, instansinya masih menunggu hasil pendataan dari petugas penyuluh perikanan yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.
Ia berharap, mudah-mudahan produksi perikanan air tawar di daerah ini dapat terkejar sesuai target yang ditetapkan di kabupaten ini.
Ia menyatakan, meskipun budi daya ikan air tawar di Kecamatan Lubuk Pinang terkendala karena pengeringan air irigasi, tetapi aktivitas budi daya perikanan air tawar di wilayah lain tetap berjalan di Kecamatan Penarik, Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan Ipuh, dan Kecamatan Pondok Suguh.
Sementara itu, katanya, berdasarkan peninjauan akhir semester memang ada penurunan produksi dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi penurunan itu dianggap stabil, atau tidak drastis.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024