Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus mengupayakan kelancaran distribusi material proyek pembangunan infrastruktur di pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Untuk menjamin kelancaran masuknya bahan material dan logistik pada Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pulau Enggano, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menggelar rapat untuk terus mengupayakan kelancaran arus mobilisasi bahan material ke Pulau Enggano," kata Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Nandar Munadi, di Bengkulu, Kamis.
Dia menyatakan mobilisasi bahan material untuk proyek yang sedang dikerjakan di Pulau Enggano harus lancar tanpa hambatan.
Menurut Nandar dengan lancarnya bahan material yang masuk, tentunya proyek yang sedang dikerjakan di Pulau Enggano dapat berjalan baik dan bisa diselesaikan sesuai target.
"Tadi kami bahas bagaimana percepatan pembangunan di Pulau Enggano yang sudah berjalan sejak 2023 dan akan berakhir pada 2024. Jadi jangan sampai ada hambatan-hambatan dan proyek di Pulau Enggano, mesti dapat berjalan sesuai dengan rencana," ujarnya lagi.
Nandar mengatakan selama ini Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pulau Enggano tidak ada hambatan yang berarti, namun kondisi Pulau Enggano berbeda dengan proyek lainnya, karena pulau terluar Bengkulu itu terletak di Samudra Hindia dan tidak bisa dilewati jalur darat.
"Untuk itu kami ingin pastikan mobilisasi bahan material ke Pulau Enggano dapat lancar, sehingga proyek dari pemerintah pusat ini dapat terus berkelanjutan," kata dia lagi.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso mengatakan pembangunan infrastruktur di Pulau Enggano sudah dimulai sejak November 2023 dan direncanakan rampung seluruhnya pada September 2024.
"Adapun pekerjaan proyek yang dilakukan, yaitu jalan lintas di Pulau Enggano sejauh 32,9 kilometer, pengaman pantai serta jalan lingkungan yang merupakan proyek strategis nasional," ujar Tejo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024