Rejanglebong (Antara) - Kepolisian Resor Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengamankan tiga tersangka pelaku penganiayaan berat terhadap seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di daerah itu.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Rejanglebong, Iptu Mirza Gunawan, Jumat (28/8), kasus penganiayaan tersebut dialami Wahyu Putra (15) pelajar kelas dua SMP Tarbiyah Curup, pada pukul 09.45 WIB hari itu.

Peristiwa yang mengakibatkan korban mengalami luka tusuk di bagian perut hingga ususnya keluar terjadi di kantin sekolah tersebut dilakukan tiga tersangka ini dua diantaranya kakak kelas korban satu lagi berstatus mahasiswa perguruan tinggi negeri di Rejanglebong.

"Saat ini tiga tersangka pelaku sudah diamankan petugas, ketiganya yakni Re dan Me yang berstatus sebagai kakak kelas korban, serta satu orang tercatat berstatus mahasiswa perguruan tinggi di Kota Curup. Bersamaan itu juga diamankan barang bukti sebilah senjata tajam jenis pisau dan dua unit sepeda motor merek Suzuki Satria FU plat BD 6578 EO dan Honda Beat plat BN 6221 NR," katanya.

Ketiga pelaku penganiayaan berat ini kata dia, Re (17), Me (16) pelajar kelas tiga SMP Tarbiyah Curup, dan Ri (21) warga Desa Apur Kecamatan Sindang Beliti Ulu yang berstatus mahasiswa PTN di Kota Curup. Para pelaku ini diamankan satu jam setelah terjadi penganiayaan itu terjadi. Ketiganya ditangkap saat berada di kontrakan yang mereka sewa kawasan Jalan Gajah Mada Kelurahan Air Rambai, Kecamatan Curup Kota.

Peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami korban ini tambah dia, diduga akibat saling ejek dan ketersinggungan antara pelaku dan korban. Peristiwa ini bermula saat Re dan Me bertemu dengan korban dikantin sekolah mereka, kemudian tersangka Me memanggil korban dan mengeluarkan kata-kata kotor sehingga terjadi perang mulut.

Kejadian ini terhenti karena bel sekolah berbunyi, sehingga Me dan Re masuk ke dalam kelas untuk belajar sedangkan korban pulang dan memberitahu kakaknya lantaran tidak terima perkataan Me. Kemudian saat jam istirahat, Me dan Re keluar ruangan dan mendatangi kantin, dilokasi ini sudah menanti korban bersama kakaknya sehingga langsung terjadi perkelahian dua lawan dua.

Kedua tersangka Me dan Re yang merasa kalah kekuatan tambah dia, lalu pulang ke kontrakan mereka yang tidak jauh dari sekolah mereka guna mengambil senjata tajam dan meminta bantuan tersangka Ri yang merupakan kakak tersangka Me. Keduanya lalu datang ke sekolah dengan membawa pisau dan parang.

Dalam perkalian tiga lawan dua ini, korban mengalami luka tusuk di bagian perut sedangkan kakak korban hanya mengalami luka lebam. Setelah melukai korbannya ketiga pelaku ini melarikan diri dan bersembunyi dikontrakan mereka dan tidak lama ditangkap petugas, sementara korban yang dalam kondisi kritis dilarikan petugas ke UGD RSUD Curup.

Di bagian lain, Kepala Sekolah SMP Tarbiyah Curup, Erni Aryati mengatakan, pihak sekolah tidak akan lepas tangan terhadap peristiwa berdarah yang menimpa siswanya, dan akan mengupayakan pertemuan antara kedua belah pihak untuk dilakukan perdamaian secara kekeluargaan sehingga tidak mengancam kelangsungan pendidikan siswa di sekolah yang dipimpinnya itu.***2***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015