Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hingga akhir 2023 ini perekonomian Provinsi Bengkulu masih didominasi oleh sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan besar dengan proporsi sebesar 28,26 persen.
 
"Perekonomian Provinsi Bengkulu masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 28,26 persen, diikuti oleh perdagangan besar dan eceran sebesar 14,10 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Senin.
 
Lebih lanjut pada posisi ketiga penyumbang perekonomian tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno itu, kata dia, yakni sektor transportasi dan pergudangan sebesar 10,13 persen.
 
"Peranan ketiga lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Provinsi Bengkulu mencapai 52,50 persen," kata dia lagi.
 
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk 2023 perekonomian Provinsi Bengkulu dihitung berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tumbuh mencapai Rp96,56 triliun, atau PDRB per kapita mencapai Rp46,29 juta atau 3.037 dolar AS.
 
Kemudian melihat regional Sumatera, struktur perekonomian di Pulau Sumatera pada 2023 didominasi oleh provinsi Sumatera Utara dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatera sebesar 23,25 persen, diikuti Provinsi Riau sebesar 22,71 persen, dan Sumatera Selatan sebesar 13,92 persen.
 
"Sementara itu, Provinsi Bengkulu memiliki kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatera sebesar 2,14 persen," ujarnya.
 
Ekonomi di Pulau Sumatera pada 2023 secara kumulatif tumbuh sebesar 4,69 persen. Secara spasial, Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera, yakni sebesar 5,20 persen.
 
Sementara itu, Provinsi Bengkulu menempati posisi ke 8 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera dengan pertumbuhan 2023 sebesar 4,26 persen.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024