Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Pembangunan (PLN UIP) Sumatera Bagian Selatan mengembangkan potensi panas bumi yang ada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang, Provinsi Bengkulu untuk pembangkit listrik.
Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi di Pemkab Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pengembangan potensi panas bumi yang akan dikembangkan ini dua titik berada di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dan satu titik lagi berada di Kabupaten Kepahiang.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Rejang Lebong dirikan BLUD Persampahan
Baca juga: Distankan Rejang Lebong siapkan program penebaran bibit ikan
"Hari ini tadi kita menerima audiensi rombongan PT PLN UIP Sumatera Bagian Selatan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam kita berupa panas bumi, kita memiliki di dua tempat yakni di Desa Air Meles Atas dan Desa Sumber Urip," kata dia.
Dia menjelaskan, audiensi pihak PT PLN UIP Sumatera Bagian Selatan (SBS) tersebut sebagai langkah awal dan sepenuhnya di dukung oleh Pemkab Rejang Lebong sehingga nantinya potensi panas bumi ini bisa termanfaatkan serta memberikan dampak positif bagi daerah itu serta dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi menyatakan, rencana pengembangan panas bumi oleh PT PLN di wilayah Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang tersebut sudah memiliki izin secara keseluruhan dari Kementerian ESDM sehingga melakukan koordinasi ke Pemkab Rejang Lebong untuk dua titik yang berada di wilayah itu.
"Saat ini mereka sudah memiliki titik-titiknya, dan langkah selanjutnya ialah menyangkut perizinan yang memiliki beberapa kajian seperti dari lingkungan hidup dan tata ruang," terangnya.
Selanjutnya jika semua perizinan di tingkat kabupaten sudah selesai akan dilakukan pembebasan lahan di titik-titik yang telah mendapatkan izin. Setiap titik ini dibutuhkan lahan sekitar dua hektare termasuk akses jalan, dan sesuai target mereka 2029-2030 nanti sudah produksi.
Baca juga: Dinsos Rejang Lebong perbarui data penerima bantuan sosial
Baca juga: KPU Rejang Lebong data pemilih di rumah tahanan polisi
Manajer PT PLN UPP SBS II Wilayah Bengkulu-Bangka Belitung Rizal Hikmahtiar dalam kesempatan itu menjelaskan jika semua perizinan dan persetujuan dari semua instansi sudah selesai, maka akan dilanjutkan pembangunan.
Sejauh ini potensi energi listrik yang ada di tiga titik ini, kata dia, diperkirakan mencapai 180 MW, di mana yang akan dibangun tahap awal akan dibangun 2 x 55 MW (mega watt).
Menurut dia, potensi panas bumi yang ada di tiga titik ini sudah mereka survei sejak 2018 lalu, namun karena adanya pandemi COVID-19 sehingga terhenti kelanjutannya dan baru bisa diteruskan saat ini.
Pada pengembangan potensi panas bumi ini akan dilakukan pihaknya secara bertahap mulai perizinan, pengadaan lahan, pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan sumur bor dan memasukkan alat ke dalam perut bumi guna mendeteksi panas bumi dan selanjutnya dilakukan eksploitasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi di Pemkab Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pengembangan potensi panas bumi yang akan dikembangkan ini dua titik berada di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dan satu titik lagi berada di Kabupaten Kepahiang.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Rejang Lebong dirikan BLUD Persampahan
Baca juga: Distankan Rejang Lebong siapkan program penebaran bibit ikan
"Hari ini tadi kita menerima audiensi rombongan PT PLN UIP Sumatera Bagian Selatan yang memanfaatkan potensi sumber daya alam kita berupa panas bumi, kita memiliki di dua tempat yakni di Desa Air Meles Atas dan Desa Sumber Urip," kata dia.
Dia menjelaskan, audiensi pihak PT PLN UIP Sumatera Bagian Selatan (SBS) tersebut sebagai langkah awal dan sepenuhnya di dukung oleh Pemkab Rejang Lebong sehingga nantinya potensi panas bumi ini bisa termanfaatkan serta memberikan dampak positif bagi daerah itu serta dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi menyatakan, rencana pengembangan panas bumi oleh PT PLN di wilayah Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang tersebut sudah memiliki izin secara keseluruhan dari Kementerian ESDM sehingga melakukan koordinasi ke Pemkab Rejang Lebong untuk dua titik yang berada di wilayah itu.
"Saat ini mereka sudah memiliki titik-titiknya, dan langkah selanjutnya ialah menyangkut perizinan yang memiliki beberapa kajian seperti dari lingkungan hidup dan tata ruang," terangnya.
Selanjutnya jika semua perizinan di tingkat kabupaten sudah selesai akan dilakukan pembebasan lahan di titik-titik yang telah mendapatkan izin. Setiap titik ini dibutuhkan lahan sekitar dua hektare termasuk akses jalan, dan sesuai target mereka 2029-2030 nanti sudah produksi.
Baca juga: Dinsos Rejang Lebong perbarui data penerima bantuan sosial
Baca juga: KPU Rejang Lebong data pemilih di rumah tahanan polisi
Manajer PT PLN UPP SBS II Wilayah Bengkulu-Bangka Belitung Rizal Hikmahtiar dalam kesempatan itu menjelaskan jika semua perizinan dan persetujuan dari semua instansi sudah selesai, maka akan dilanjutkan pembangunan.
Sejauh ini potensi energi listrik yang ada di tiga titik ini, kata dia, diperkirakan mencapai 180 MW, di mana yang akan dibangun tahap awal akan dibangun 2 x 55 MW (mega watt).
Menurut dia, potensi panas bumi yang ada di tiga titik ini sudah mereka survei sejak 2018 lalu, namun karena adanya pandemi COVID-19 sehingga terhenti kelanjutannya dan baru bisa diteruskan saat ini.
Pada pengembangan potensi panas bumi ini akan dilakukan pihaknya secara bertahap mulai perizinan, pengadaan lahan, pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan sumur bor dan memasukkan alat ke dalam perut bumi guna mendeteksi panas bumi dan selanjutnya dilakukan eksploitasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024