Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, siap meminjamkan mesin pompa air untuk membantu mengairi sawah seluas 11,5 hektare yang terancam kekeringan menyusul rencana pengeringan irigasi Air Manjuto di daerah itu.
"Kami siap meminjamkan pompa air ke petani agar sawahnya tidak mengalami kekeringan setelah peneringan irigasi," kata Kabid Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Hari Mastaman di Mukomuko, Selasa.
Pemerintah setempat tahun ini menunda pengeringan irigasi Air Manjuto dari jadwal semula pada 1 September 2015, menjadi 15 September 2015.
Penundaan ini dilakukan setelah pemerintah setempat mempertimbangkan masukan dari petugas pertanian kecamatan (PPK) bahwa masih ada sawah yang baru berumur satu hingga 1,5 bulan yang membutuhkan air irigasi.
Ia berharap, dengan penundaan pengeringan irigasi Air Manjuto itu, sawah yang baru ditanam itu masih ada waktu selama 15 hari ke depan untuk tetap bertahan.
Di samping itu, katanya, di bidang prasarana dan sarana instansi itu siap meminjamkan pompa air apabila petani membutuhkannya sampai padi sawah siap dipanen.
"Kami yakin dengan penambahan waktu pengeringan dan dibantu pompa air, tidak ada padi sawah di daerah ini yang gagal panen," ujar Hari.
Sementara, lanjutnya, sawah di beberapa wilayah tidak terpengaruh lagi dengan pengeringan irigasi karena selain sudah panen, usia padi di atas 1,5 bulan.
Sawah itu berada di Kecamatan XIV Koto Kecamatan Air Manjuto dengan luas 680 hektare dan berumur sekitar tiga bulan. Selain itu terdapat pula padi sawah di lahan seluas 618 hektare dengan usia tanaman berkisar 1,5 - 2,5 bulan. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015