Rejanglebong (Antara) - Kepolisian Resor Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengamankan dua tersangka pelaku pembalakan liar di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat di wilayah itu.
Kapolres Rejanglebong AKBP Dirmanto di dampingi Kasat Reskrim Iptu Mirza Gunawan, Kamis, menjelaskan kedua tersangka pembalakan liar itu diamankan pada Selasa dini hari (15/9) sekitar pukul 00.30 WIB.
Kedua tersangka ini yaitu Rb (30) dan Al (30) keduanya warga asal Kecamatan Curup Timur, selain mengamankan dua tersangka pihaknya juga mengamankan 2,9 meter kubik kayu olahan jenis medang.
"Kedua tersangka ini diamankan petugas yang menggelar operasi bersama dengan pihak Polhut TNKS wilayah V Rejanglebong. Kayu olahan ini diamankan di Desa Trans Sumpel Kecamatan Selupu Rejang yang posisinya berbatasan dengan kawasan TNKS," kata Mirza Gunawan.
Kayu olahan berbentuk papan dan balok persegi tersebut kata dia, disita petugas dari pondok milik Al yang ditetapkan sebagai tersangka penadah kayu, sedangkan tersangka Rb yang bertindak sebagai penebang kayu.
Dari lacak balak atau cek tunggul kayu, diketahui kayu itu berasal dari tiga batang kayu yang dalam kawasan TNKS. Keduanya di jerat melakukan pelanggaran UU No.18/2013, tentang Pemberantasan Ilegal logging, dimana untuk tersangka Rb melanggar pasal 82 ayat satau (1), dan tersangka Al dijerat pasar 83 ayat satu (10, dengan ancaman pidana minimal satu tahun penjara.
Saat ini kedua tersangka dan barang bukti kayu olahan kata dia, sudah ditahan di Mapolres Rejanglebong guna menjalani pemeriksaan dan pengembangan kasus.
Adapun barang bukti kayu hasil pembalakan ini setelah dihitung tersangka dengan disaksikan petugas tambah dia, diketahui terdiri dari jenis papan ukuran 2x25 cm sebanyak 11 keping, 3x25 cm delapan keping. Kemudian balok ukuran 5x10 cm sebanyak 57 batang, ukuran 10x10 cm sebanyak 10 batang, 5x7 cm sebanyak 24 batang dan ukuran 8x12 cm sebanyak tujuh batang.
Penangkapan terhadap kedua tersangka itu sendiri berkat informasi dari masyarakat setempat yang menyebutkan adanya aktivitas pembalakan liar yang marak terjadi dalam beberapa waktu belakangan.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015