Mukomuko (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mencatat sebanyak 156.196 orang warga sebagai sasaran untuk minum obat pencegahan penyakit kaki gajah di tahun 2015.

"Jumlah warga yang minum obat tahun (2015) ini lebih banyak dibandingkan pada tahun kedua dan ketiga pemberian obat pencegahan penyakit kaki gajah," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Melia Padjriani melalui pengelola program Filariasis Meda Rahmanisa di Mukomuko, Jumat.

Penambahan itu adalah karena ada bayi yang sebelumnya masih berusia dibawah dua tahun kini telah memasuki usia dapat meminum obat tersebut.

"Begitu juga warga yang sebelumnya sakit termasuk ibu menyusui yang sebelumnya dilarang sekarang diperbolehkan (minum obat)," ujarnya.

Pemberian obat pencegahan kaki gajah secara massal kepada warga masyarakat adalah program antisipasi penyebaran panyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu.

Rencanananya, pemberian obat pencegahan penyakit kaki gajah tahun keempat itu dilaksanakan mulai dari tanggal 12-24 Oktober 2015.

Obat itu tidak boleh diberikan kepada warga yang mengalami penyakit kronis seperti diabates dan ginjal serta juga tidak diperbolehkan bagi bayi yang berusia dibawah dua tahun dan ibu hamil sementara ibu menyusui masih diperbolehkan.

Melia menerangkan, daerah Mukomuko merupakan daerah endemis penyakit kaki gajah dengan kelompok yang rawan terjangkit adalah pendatang.

Ia menyebut warga setempat sudah terbiasa dengan parasit filaria sehingga lebih kuat kekebalannya.

Pemberian obat secara massal itu bertujuan agar tidak ada lagi orang cacat seperti 25 orang warga setempat yang cacat seumur hidup akibat penyakit ini.

"Warga yang terkena penyakit ini membutuhkan waktu lama baru ketahuan, sekitar lima hingga 10 tahun kedepan," ujarnya. ***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015