PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan Muara Aman Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu memastikan listrik sudah kembali menyala secara penuh di tujuh kecamatan di wilayah itu yang pada Selasa (16/4) diterjang banjir bandang.
"Alhamdulillah untuk sistem kelistrikan di wilayah terdampak banjir di wilayah kerja ULP Muara Aman saat ini sudah 100 persen menyala," kata Kepala PLN ULP Muara Aman M Hidayat saat dihubungi di Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, banjir bandang akibat luapan Sungai Ketahun tersebut telah menyebabkan puluhan desa dalam tujuh kecamatan di Kabupaten Lebong terdampak, namun untuk infrastruktur kelistrikan ULP Muara Aman tidak ada yang mengalami kerusakan.
"Memang saat hari terjadinya banjir listrik di sini sempat dipadamkan, karena ketinggian air hampir menyentuh panel boks. Jika tidak dimatikan ini takut akan meledak," terangnya.
Panel boks listrik yang dipadamkan ini berlokasi di Desa Talang Leak 1 dan Talang Leak 2 Kecamatan Lebong Sakti. Kemudian setelah banjir surut dan setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada kerusakan, listrik di wilayah itu kembali dinyalakan.
Pada saat terjadi banjir dan tanah longsor pihaknya telah menyiagakan petugas ke lapangan guna mengantisipasi terjadinya gangguan listrik di wilayah kerja PLN ULP Muara Aman.
Terpisah, Kepala PT PLN ULP Curup, Marwan, menyatakan dari tujuh kecamatan di Kabupaten Lebong yang terkena bencana banjir dan tanah longsor, salah satunya masuk dalam wilayah kerja ULP Curup, yakni di Kecamatan Topos, di mana saat terjadi banjir dan tanah longsor ada satu tiang listrik yang roboh.
"Ada satu tiang listrik SUTM terkena longsor tepatnya di Desa Ajai Siang Kecamatan Topos, setelah kejadian langsung kita lakukan perbaikan dan sekarang listrik di wilayah itu sudah menyala," kata Marwan.
Banjir akibat luapan Sungai Ketahun di Kabupaten Lebong yang terjadi pada Selasa pagi (16/4) telah menyebabkan 24 desa di tujuh kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Topos, Rimbo Pengadang, Bingin Kuning, Lebong Sakti, Uram Jaya Amen dan Kecamatan Lebong Utara.
Berdasarkan data sementara BPBD Lebong diketahui jumlah warga yang mengungsi mencapai 741 jiwa, kemudian sebanyak 162 unit rumah warga rusak, 17 infrastruktur juga rusak, puluhan hektare areal pertanian tersebar di 11 lokasi mengalami kerusakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Alhamdulillah untuk sistem kelistrikan di wilayah terdampak banjir di wilayah kerja ULP Muara Aman saat ini sudah 100 persen menyala," kata Kepala PLN ULP Muara Aman M Hidayat saat dihubungi di Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, banjir bandang akibat luapan Sungai Ketahun tersebut telah menyebabkan puluhan desa dalam tujuh kecamatan di Kabupaten Lebong terdampak, namun untuk infrastruktur kelistrikan ULP Muara Aman tidak ada yang mengalami kerusakan.
"Memang saat hari terjadinya banjir listrik di sini sempat dipadamkan, karena ketinggian air hampir menyentuh panel boks. Jika tidak dimatikan ini takut akan meledak," terangnya.
Panel boks listrik yang dipadamkan ini berlokasi di Desa Talang Leak 1 dan Talang Leak 2 Kecamatan Lebong Sakti. Kemudian setelah banjir surut dan setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada kerusakan, listrik di wilayah itu kembali dinyalakan.
Pada saat terjadi banjir dan tanah longsor pihaknya telah menyiagakan petugas ke lapangan guna mengantisipasi terjadinya gangguan listrik di wilayah kerja PLN ULP Muara Aman.
Terpisah, Kepala PT PLN ULP Curup, Marwan, menyatakan dari tujuh kecamatan di Kabupaten Lebong yang terkena bencana banjir dan tanah longsor, salah satunya masuk dalam wilayah kerja ULP Curup, yakni di Kecamatan Topos, di mana saat terjadi banjir dan tanah longsor ada satu tiang listrik yang roboh.
"Ada satu tiang listrik SUTM terkena longsor tepatnya di Desa Ajai Siang Kecamatan Topos, setelah kejadian langsung kita lakukan perbaikan dan sekarang listrik di wilayah itu sudah menyala," kata Marwan.
Banjir akibat luapan Sungai Ketahun di Kabupaten Lebong yang terjadi pada Selasa pagi (16/4) telah menyebabkan 24 desa di tujuh kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Topos, Rimbo Pengadang, Bingin Kuning, Lebong Sakti, Uram Jaya Amen dan Kecamatan Lebong Utara.
Berdasarkan data sementara BPBD Lebong diketahui jumlah warga yang mengungsi mencapai 741 jiwa, kemudian sebanyak 162 unit rumah warga rusak, 17 infrastruktur juga rusak, puluhan hektare areal pertanian tersebar di 11 lokasi mengalami kerusakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024