PT PLN (Persero) berhasil menerangi 34 dusun terpencil di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menjelang Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat Moch Ali Chandra dalam keterangannya di Makassar, Rabu, menyebutkan penyalaan listrik secara simbolis dilaksanakan di Dusun Adolang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat pada 13 Agustus 2024.
Moch Ali Chandra menyebutkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan apresiasi atas upaya PLN dalam melistriki daerah terpencil di Sulawesi Barat.
Dengan hadirnya listrik PLN 24 jam, ia yakin ekonomi masyarakat dan tingkat pendidikan akan meningkat.
Dengan hadirnya listrik PLN 24 jam, ia yakin ekonomi masyarakat dan tingkat pendidikan akan meningkat.
“Kami berterima kasih kepada PLN yang telah mewujudkan listrik 24 jam di 34 dusun di Sulawesi Barat. Kami menyadari topografi Provinsi Sulawesi Barat yang terdiri atas pegunungan dan lautan sulit dilalui, oleh karena itu kami, pemerintah daerah, akan terus bersinergi dengan PLN untuk melistriki hingga ke pelosok," ujar Moch Ali Chandra.
Pada kesempatan ini, turut hadir Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Budiono, Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sulawesi Barat Ruli Rizaluddin, serta Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mamuju Manihar Hitajulu.
PLN menghadirkan akses listrik 24 jam nonstop bagi 1.753 keluarga yang tersebar di 34 dusun di Provinsi Sulawesi Barat.
Hadirnya infrastruktur kelistrikan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam menyediakan listrik yang berkeadilan untuk masyarakat, termasuk di kawasan Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono mengungkapkan bahwa perseroan terus mendorong pemerataan akses listrik sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat.
“Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Walaupun dihadapkan berbagai tantangan dan medan sulit saat memobilisasi material untuk melistriki 34 dusun di Sulawesi Barat, kami berkomitmen akan terus mengakselerasi pemerataan listrik sampai wilayah 3T,” ujar Budiono.
Budiono menuturkan guna menuntaskan pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk kawasan 3T di Sulawesi Barat, petugas PLN menghadapi kondisi akses yang sangat sulit. Beberapa desa terletak di lokasi yang harus dilalui dengan menyeberangi sungai tanpa jembatan.
"Berbagai tantangan tidak menyurutkan semangat kami untuk menghadirkan listrik di Hari Kemerdekaan. Cuaca ekstrem pun kami lalui, dan semua itu dilakukan untuk melistriki saudara-saudara kita yang berada di dusun terpencil Sulawesi Barat," jelas Budiono.
Ia merinci pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, antara lain Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 45,392 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 33,730 kms, dan 21 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 1.700 kilo Volt Ampere (KVA).
Ia merinci pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, antara lain Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 45,392 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 33,730 kms, dan 21 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 1.700 kilo Volt Ampere (KVA).
Lebih lanjut, Budiono mengapresiasi pemerintah setempat dan masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam proses mobilisasi material.
Ia optimistis hadirnya listrik 24 jam dari PLN dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Selain penyalaan listrik, PLN melalui Yayasan Baitul Maal juga menghadirkan sumur bor air bersih dan sambungan listrik gratis kepada pelanggan.
“Hingga Juni 2024, Rasio Elektrifikasi telah mencapai 99,95 persen di Sulawesi Barat. Dengan ini kami berharap listrik ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat membuka peluang baru untuk mengembangkan ekonomi lokal,” urainya.
Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele mengapresiasi PLN. Ia menyadari pentingnya listrik bagi perkembangan ekonomi dan kemajuan pendidikan anak-anak.
"Nyala listrik ini dapat terwujud berkat kerja sama kita semua. Sekarang anak-anak bisa belajar di malam hari. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk turut menjaga jaringan yang dibangun ini agar tidak terjadi gangguan," kata Andi Achmad.
Sementara itu, Kepala Desa Banua Adolang Irfan turut berbahagia karena jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, warga di desanya dapat menikmati nyala listrik. Ia mengaku turut mengikuti proses mulai dari survei hingga pembangunan jaringan listrik oleh PLN dengan bantuan warga.
"Warga bersama petugas PLN bergotong-royong memikul tiang listrik demi mewujudkan kegembiraan dalam terang. Kami berterima kasih karena dengan adanya listrik, kami yakin dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dan bisa lebih produktif di malam hari, terutama bagi anak-anak yang ingin belajar," kata Irfan.