Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) melalui berbagai puskesmas di wilayah tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Rabu,  meminta masyarakat menghindari perilaku menyimpang yang bisa merugikan diri sendiri, termasuk berdampak terhadap gangguan kesehatan.

Baca juga: Dinkes Bengkulu terus lakukan skrining antisipasi kasus HIV
 
"Saya imbau kepada masyarakat untuk setia dengan pasangan, sebab penyakit HIV menyerang para penjahat kelamin dan pengguna narkoba. Jika masyarakat agamanya baik, dan lingkungan baik maka untuk perilaku selingkuh, menggunakan jasa wanita tuna susila dan sebagainya berkurang," ujar dia.
 
Dia meminta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga untuk mengawasi lingkungan sekitar agar tidak terjadi penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas sehingga bisa menekan kasus penyakit HIV di Kota Bengkulu.
 
Hingga saat ini, kasus HIV di Kota Bengkulu tercatat 43 orang yang umumnya disebabkan perilaku seks bebas dan penyalahgunaan narkoba.
 
"Dengan jumlah kasus HIV, kita cukup prihatin, sebab sampai saat ini obat-obatan untuk HIV belum ada, yang ada hanya obat untuk menahan daya imun penderita HIV," kata Joni.

Baca juga: Kota Bengkulu catat 42 kasus HIV selama 2024
 
Terkait dengan pengobatan pasien HIV di Kota Bengkulu, katanya, gratis. Penderita bisa mendatangi rumah sakit yang telah ditunjuk, seperti Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu.
 
Ia mengimbau masyarakat yang terdeteksi mengidap HIV untuk menjaga pergaulan agar tidak menularkan virus kepada masyarakat yang belum terinfeksi.
 
Selain itu, penderita HIV harus rajin memeriksakan kesehatan agar tidak mengalami komplikasi dan telat menerima pengobatan.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024